Peternak Alvino Antonio Warjiantono buka-bukaan terkait anjloknya harga telur ayam di pasar yang kini menyentuh Rp15 ribu-Rp17 ribu per kilogram (kg). Ia menyampaikan hal ini dipicu keberadaan investor asing.
Investor tersebut katanya telah meningkatkan jumlah pasokan telur hingga membuat harganya jatuh.
"Oversupply terjadi sejak perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) integrator ikut berbudidaya dalam jumlah supply yang tidak terkendali," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (8/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena faktor itu, Alvino mengatakan langkah yang dapat dilakukan untuk mengembalikan harga telur ke level normal adalah dengan menghentikan pembangunan kandang-kadang integrator dan menyerahkan budidayanya kepada peternak rakyat.
Usul moratorium ini ditujukan kepada Kementerian Pertanian dan BKPM. Namun hingga saat ini, kedua instansi itu belum memberikan respons dengan alasan bertentangan dengan prinsip investasi pemerintah.
"Belum, katanya bertentangan dengan presiden yang menarik investor agar mau investasi di RI," pungkasnya.
Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia Singgih Januratmoko mengatakan penurunan harga telur juga dipicu permintaan telur pada September yang relatif rendah.
Itu dipicu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) .
Lihat Juga : |