Duit Perusahaan Go Public di 2021 Terbesar Sepanjang Sejarah

CNN Indonesia
Jumat, 17 Sep 2021 16:29 WIB
BEI mencatat total dana yang dihimpun dari 38 perusahaan go public (IPO) mencapai Rp32,14 triliun atau terbesar sepanjang sejarah. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total dana yang dihimpun melalui penawaran umum perdana saham atau IPO sepanjang tahun ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan berdasarkan data BEI, telah terkumpul dana sebesar Rp32,14 triliun dari 38 perusahaan yang go public sampai 16 September 2021.

"Nilai itu perolehan dana terbesar yang dihimpun perusahaan melalui IPO sejak Pemerintah RI mengaktifkan kembali pasar modal pada 1977. Pencapaian terbesar sebelumnya, yaitu pada 2010, dengan total dana dihimpun sebesar Rp29,67 triliun yang diperoleh dari IPO 23 perusahaan," tutur dia, dilansir Antara, Jumat (17/9).

Selain 38 perusahaan go public, sambung Nyoman, terdapat 26 perusahaan dalam daftar atau pipeline pencatatan saham BEI.

Satu di antara 26 perusahaan itu merupakan perusahaan rintisan atau start up hasil binaan IDX Incubator.

Perusahaan tersebut bergerak di sektor teknologi dan sub sektor software dan IT services, perusahaan teknologi yang menciptakan produk perangkat lunak.

"Kisaran dana yang dihimpunnya belum dapat kami sampaikan, karena proses book building dalam rangka pembentukan harga belum selesai dilakukan," kata Nyoman.

Berdasarkan klasifikasi aset perusahaan yang ada dalam pipeline, terdapat empat perusahaan aset di bawah Rp50 miliar, tujuh perusahaan aset skala menengah atau berkisar Rp50 miliar-Rp250 miliar, dan 15 perusahaan aset skala besar atau berkisar Rp250 miliar.

Dari sektornya, satu perusahaan bergerak di bidang barang baku, tiga perusahaan dari sektor perindustrian, satu perusahaan dari sektor transportasi dan logistik, enam perusahaan sektor barang konsumen non siklikal, dan enam perusahaan dari sektor barang konsumen siklikal.

Selanjutnya, satu perusahaan sektor teknologi, tiga perusahaan sektor energi, tiga perusahaan sektor finansial, satu perusahaan sektor properti dan real estate, dan satu perusahaan sektor infrastruktur.



(bir/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK