Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui usulan tambahan penyertaan modal negara (PMN) dalam cadangan pembiayaan investasi Tahun Anggaran 2022 senilai Rp20,48 triliun untuk empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Persetujuan diberikan dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Rabu (22/9).
Dilansir Antara, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima merinci tambahan penyertaan modal tersebut untuk PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp7,5 triliun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rp3,5 triliun, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Rp1,98 triliun, dan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) Rp7,5 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komisi VI DPR juga menyetujui terkait tambahan PMN Tahun Anggaran 2021 sesuai dengan KMK N0.298 tahun 2021 sebesar Rp16,9 triliun dengan rincian Hutama Karya sebesar Rp9 triliun yang akan digunakan untuk tambahan dukungan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.
Selanjutnya, tambahan PMN TA 2021 untuk Waskita Karya sebesar Rp7,9 triliun yang akan digunakan sebagai penguatan permodalan dalam rangka restrukturisasi, serta digunakan untuk modal kerja dan investasi jalan tol.
Berikutnya, Komisi VI DPR menyetujui penyesuaian Alokasi Anggaran Kementerian BUMN RI Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp208,2 miliar yang dialokasikan dalam belanja pegawai sebesar Rp75,11 miliar, belanja barang sebesar Rp131,9 miliar dan belanja modal sebesar Rp1,08 miliar.
Selain itu, Komisi VI juga menerima penjelasan Menteri BUMN Erick Thohir terkait PMN TA 2022 dengan rincian Perum Perumnas yang akan digunakan dalam upaya memperbaiki struktur permodalan untuk melanjutkan program pengadaan "Satu Juta Rumah" bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebesar Rp1,57 triliun.
Kemudian, PT PLN (Persero) yang akan digunakan dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan berupa transmisi, gardu induk, dan distribusi listrik desa sebesar Rp5 triliun.
Lalu, PT Hutama Karya (Persero) yang akan digunakan dalam penyelesaian konstruksi 8 ruas Jalan Tol Trans Sumatera dengan target tambahan panjang 162 Km sebesar Rp23,85 triliun.
Lebih lanjut, PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang akan digunakan dalam penyelesaian ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi sebesar Rp3 triliun.
Terakhir, PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang akan digunakan dalam penyelesaian pembangunan Jalan Tol Solo-Yogya-Kulonprogo dan Yogyakarta-Bawen serta SPAM Regional Karian-Serpong sebesar Rp1,98 triliun.
(sfr/agt)