Tapering Off The Fed Tekan Rupiah ke Rp14.292

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.292 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (29/9) sore. Posisi ini melemah 0,14 persen dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.273 per dolar AS.

Begitu juga dengan kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp14.307 per dolar AS atau melemah dari perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.269 per dolar AS.

Sementara, mayoritas mata uang di Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Terpantau, yuan China melemah 0,14 persen, ringgit Malaysia melemah 0,02 persen, dan rupee India melemah 0,23 persen.

Kemudian, peso Filipina menguat 0,27 persen, yen Jepang menguat 0,24 persen, won Korea Selatan menguat 0,22 persen, dolar Singapura menguat 0,01 persen, dan baht Thailand menguat 0,07 persen.

Selanjutnya, mayoritas mata uang di negara maju melemah terhadap dolar AS. Tercatat, dolar Kanada melemah 0,02 persen, poundsterling Inggris melemah 0,16 persen, dan euro Eropa melemah 0,14 persen.

Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong mengatakan dolar AS menguat dalam beberapa sesi perdagangan. Hal ini karena pasar masih khawatir dengan potensi tapering yang akan dilakukan oleh The Fed.

"Dolar AS menguat terhadap semua mata uang dunia karena kekhawatiran tapering off (oleh The Fed)," ungkap Lukman kepada CNNIndonesia.com.

Ia mengatakan kekhawatiran pasar terhadap potensi tapering membuat tingkat imbal hasil (yield) obligasi AS meningkat. Ketika yield meningkat, otomatis dolar AS akan menguat.

Untuk itu, Lukman meramalkan rupiah kian melemah pada perdagangan Kamis (30/9). Menurutnya, rupiah akan bergerak dalam rentang Rp14.250 per dolar AS sampai Rp14.400 per dolar AS.

[Gambas:Video CNN]