LPS Turunkan Suku Bunga Penjaminan Jadi 3,5 Persen

CNN Indonesia
Rabu, 29 Sep 2021 19:07 WIB
LPS menurunkan tingkat bunga penjaminan 50 bps untuk simpanan dalam rupiah di bank umum menjadi 3,5 persen.
LPS menurunkan tingkat bunga penjaminan 50 bps untuk simpanan dalam rupiah di bank umum menjadi 3,5 persen. (Dok. LPS).
Jakarta, CNN Indonesia --

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menurunkan suku bunga penjaminan sebesar 50 basis poin (bps) untuk simpanan dalam rupiah di bank umum. Alhasil, tingkat bunga penjaminan menjadi 3,5 persen.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menuturkan tingkat bunga penjaminan simpanan dalam valuta asing (valas) di bank umum juga turun menjadi 25 bps menjadi 0,25 persen.

Lalu, tingkat bunga penjaminan simpanan dalam rupiah di bank perkreditan rakyat (BPR) turun 50 bps menjadi 6 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keputusan ini dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti tren penurunan suku bunga penjaminan, serta perlunya memberikan dorongan bagi perbankan dalam proses pemulihan ekonomi saat ini," ungkap Purbaya, dikutip dari Antara, Rabu (29/9).

Purbaya menyatakan suku bunga penjaminan tersebut akan berlaku mulai 30 September 2021 hingga 28 Januari 2022 mendatang.

Sementara, ia menyebut jika suku bunga yang ditetapkan perbankan kepada nasabah di atas tingkat bunga penjaminan simpanan, maka simpanan nasabah tidak dijamin oleh LPS.

"Berkenaan hal tersebut, kami imbau bank untuk secara terbuka dan langsung menyampaikan kepada nasabah penyimpan mengenai tingkat bunga penjaminan yang berlaku melalui berbagai jalur dan media informasi bank kepada nasabah," jelas Purbaya.

Purbaya juga mengimbau agar manajemen perbankan memperhatikan tingkat bunga penjaminan simpanan dalam menghimpun dana. Hal ini untuk melindungi dan menjaga kepercayaan nasabah.

Ia menambahkan bahwa bank juga harus mematuhi aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan ketentuan pengelolaan likuiditas yang diatur oleh Bank Indonesia (BI).

[Gambas:Video CNN]



(aud/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER