Ada Jaminan JKN-KIS, Minarti Tak Risau soal Biaya Berobat

Pandemi Covid-19 yang berdampak pada sektor ekonomi, sosial, dan kesehatan masyarakat, turut dirasakan oleh Minarti (59). Minarti yang merupakan pedagang kerupuk di pasar mengalami penurunan omzet yang signifikan.

Dalam kondisi ekonomi yang tak stabil, Minarti mengaku tetap bersyukur karena dirinya dan keluarga masih memiliki perlindungan kesehatan dari Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola BPJS Kesehatan.

"Alhamdulillah kami sekeluarga sudah terdaftar menjadi peserta JKN-KIS yang dibiayai oleh pemerintah. Menurut saya ini sangat membuat tenang karena dalam kondisi ekonomi yang goyah, perlindungan kesehatan keluarga kami sudah siap," ujarnya.

Terdaftar sebagai peserta segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan mendapatkan hak di kelas 3, Minarti tak merasa menerima perbedaan pelayanan. Salah satunya, ketika dia mengalami sakit gigi dan berobat ke puskesmas setempat.

"Sebelum ada pandemi ini, saya pernah menggunakan JKN-KIS di puskesmas tempat saya terdaftar. Saat itu gigi saya terasa sakit dan saya langsung memeriksakannya. Dari pengalaman saya itu, saya merasa puas dengan pelayanan yang saya terima dan tidak merasa dibeda-bedakan," ucap Minarti.

Atas pengalaman itu, Minarti sepakat bahwa penting untuk memiliki perlindungan kesehatan. Pasalnya, sakit bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. JKN-KIS diakui mampu memberi jaminan yang dibutuhkan.

"Mau itu Covid atau bukan, penyakit akan mudah menjangkit siapa saja. Saya sangat bersyukur sudah mendapatkan perlindungan dari pemerintah melalui Program JKN-KIS ini, jadi sewaktu-waktu jika keluarga kami ada yang sakit, kami tidak merisaukan lagi biayanya," kata Minarti.