10,45 Juta Merchant Terhubung QRIS per 17 September 2021

Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah merchant yang terhubung dengan QR Code Indonesia Standard (QRIS) sebanyak 10,45 juta hingga 17 September 2021. Angka itu setara dengan 87 persen dari target yang ditargetkan, yakni sebanyak 12 juta merchant sampai akhir tahun ini.

Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI Anwar Bashori menyebut jumlah merchant yang terhubung dengan QRIS terus meningkat sejak tahun lalu. Tercatat, merchant terhubung QRIS baru 3 juta pada kuartal I 2020.

"Dengan covid-19, justru QRIS berkembang. Dulu 3 juta pada kuartal I 2020, sekarang 10,4 juta," ungkap dalam Islamic Finance Summit 2021, Kamis (30/9).

Ia merinci jumlah merchant yang terhubung dengan QRIS sebanyak 3,08 juta pada kuartal I 2020, 3,78 juta pada kuartal II 2020, 4,87 juta pada kuartal III 2020, 5,78 juta pada kuartal IV 2020, 6,69 juta pada kuartal I 2021, 7,85 juta pada kuartal II 2021, dan 10,45 juta per 17 September 2021.

Ia mengklaim QRIS akan memudahkan penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi. Hal ini juga berlaku bagi pedagang atau pemilik warung kecil.

"Dana bisa masuk akun, terhindar dari uang palsu, dan tanpa kontak fisik," ungkap Anwar.

Anwar menjelaskan QRIS juga cukup menguntungkan bagi usaha mikro. Sebab, BI menggratiskan biaya transaksi nontunai yang dibebankan ke toko (Merchant Discount Rate/MDR) atau nol persen melalui QRIS bagi usaha mikro sejak 1 Maret 2020.

Diketahui, QRIS merupakan pemersatu QR code yang akan dipindai oleh perangkat elektronik untuk alat pembayaran, seperti GoPay, OVO, LinkAja dan DANA. QRIS mempunyai dua model.

Pertama, customer presented model (CPM) di mana transaksi pembayaran dilakukan oleh pembeli dengan menunjukkan QRIS-nya kepada pedagang (merchant).

Kedua, QRIS berbasis merchant presented mode (MPM) di mana merchant menunjukkan QRIS kepada pembeli saat bertransaksi.

[Gambas:Video CNN]