Harga minyak mentah dunia melonjak setelah negara-negara produsen minyak (OPEC) dan sekutunya atawa dikenal OPEC+ memutuskan untuk tetap mengerek produksi. Hal ini seiring dengan kenaikan permintaan pasar terhadap BBM.
Mengutip Antara, Selasa (5/10), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember naik US$1,98 atau 2,5 persen menjadi US$81,26 per barel.
Sementara, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November naik US$1,74 atau 2,3 persen menjadi US$77,62 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Keputusan OPEC+ untuk terus meningkatkan produksi minyak secara bertahap membuat harga meroket tajam. Negara-negara konsumen khawatir situasi ini bisa mengerek inflasi dan menghambat proses pemulihan ekonomi.
Diketahui, OPEC+ setuju untuk menaikkan produksi sebesar 400 ribu barel per hari (bph) setiap bulan hingga April 2022. Hal ini diputuskan pada Juli 2021 lalu.
"Mengingat gambaran permintaan dan hasil pertemuan OPEC, sentimen keseluruhan seputar minyak mentah adalah bullish," kata Mitra di Again Capital LLC di New York John Kilduff.
Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan permintaan batu bara dan gas alam telah melampaui level tertinggi sebelum covid-19. Sementara itu, tiga perempat dari permintaan energi global masih dipenuhi oleh bahan bakar fosil.
Oleh karena itu, empat sumber OPEC+ menyebut produsen minyak sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan produksi lebih dari yang telah disepakati pada Juli 2021 lalu, yaitu 400 ribu bph.