Pertamina Bakal Kembangkan Bahan Bakar Bioavtur 5 Persen

CNN Indonesia
Rabu, 06 Okt 2021 12:13 WIB
Pertamina akan memproduksi campuran bahan bakar bioavtur 5 persen atau J5 secara bertahap dari saat ini 2,4 persen atau J2.4.
Pertamina akan memproduksi campuran bahan bakar bioavtur 5 persen atau J5 secara bertahap dari saat ini 2,4 persen atau J2.4. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pertamina (Persero) akan memproduksi campuran bahan bakar nabati atau bioavtur 5 persen atau J5. Hal ini dilakukan setelah perseroan berhasil memproduksi campuran bahan bakar bioavtur 2,4 persen atau J2.4.

"Dalam waktu dekat kami bisa memproduksi J5. Kami akan akselerasi. Kami berharap, peningkatan besar," ungkap Direktur Utama Nicke Widyawati dalam Seremoni Keberhasilan Uji Terbang Pesawat CN235 Menggunakan Campuran Bahan Bakar Bioavtur 2,4 Persen, Rabu (6/10).

Nicke tidak menjelaskan rinci kapan produksi campuran bahan bakar bioavtur 5 persen akan dilakukan. Yang pasti, peningkatan produksi akan dilakukan secara bertahap. "Nanti setelah turn around dari Kilang Cilacap bisa kami tingkatkan menjadi 5 persen," ungkap Nicke.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah telah mewajibkan penggunaan campuran bahan bakar bioavtur sebesar 3 persen pada 2020 dan 5 persen pada 2025. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2015.

"Namun implementasinya pencampuran bioavtur belum berjalan karena kendala ketersediaan bioavtur, proses teknologi, dan keekonomiannya," kata Arifin.

Hari ini, pesawat CN235 milik PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI lakukan uji terbang perdana dengan menggunakan campuran bahan bakar nabati atau bioavtur 2,4 persen atau disebut J2.4 hari ini. Uji terbang dilakukan dari Bandung-Jakarta-Bandung.

Pesawat berangkat dari Bandara Husein Sastranegara menuju Bandara Soekarno Hatta. Kemudian, pesawat kembali ke Bandara Husein Sastranegara.

Sebagai informasi, proses pengembangan bioavtur dilakukan di unit treated distillate hydro treating (TDHT) refinergy unit (RU) IV Cilacap Pertamina. BUMN ini bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam mengembangkan produk bioavtur.

Pengembangan itu menghasilkan J2 atau 2 persen campuran bahan bakar bioavtur dan J2.4 atau 2,4 persen campuran bahan bakar bioavtur pada 2021.

[Gambas:Video CNN]



(aud/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER