Menkes Akui Efek Ekonomi E-Commerce Kalah dengan Toko Fisik

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berpendapat dampak ekonomi dari e-commerce tetap masih kalah dengan toko fisik. Hal ini seperti gerai-gerai yang berjualan langsung di Pasar Tanah Abang atau pusat perbelanjaan lain.

"Sehebat-hebatnya e-commerce, tetap masih kalah dengan toko, mal, Pasar Tanah Abang," ungkap Budi dalam Indonesia Knowledge Forum (IKF) X-2021, Kamis (7/10).

Ia juga mengatakan dampak dari sekolah daring (e-education) juga akan kalah dengan sekolah tatap muka. Sebab, sekolah tatap muka akan menghadirkan murid dan guru secara fisik.

Begitu juga dengan e-seminar. Dampak ekonominya akan lebih rendah ketimbang seminar secara fisik.

"Betapa hebatnya e-seminar, dampak ekonomi kalah kalau dibandingkan dengan seminar fisik," terang Budi.

Namun, pandemi covid-19 telah mengubah seluruh kebiasaan umat manusia. Pemerintah harus menerapkan aturan protokol kesehatan yang ketat demi menurunkan angka penularan covid-19.

"Dengan pandemi maka harus ada protokol kesehatan, padahal kontak fisik ini mempengaruhi roda ekonomi," terang Budi.

Untuk itu, ia menyadari bahwa pihaknya bersama pemangku kepentingan lain di lingkungan pemerintah harus segera mempercepat penanganan pandemi covid-19. Hal itu agar situasi ekonomi pulih kembali.

"Namun, pandemi tidak ada yang selesai dalam satu tahun umat sejarah manusia. Pandemi paling cepat selesai dalam waktu lima tahun," katanya.

Diketahui, pandemi covid-19 mulai merebak di Indonesia pada Maret 2020 lalu. Pemerintah pun mengalokasikan dana untuk program pemulihan ekonomi (PEN) sebesar Rp695 triliun pada 2020.

Kemudian, alokasi dana untuk PEN 2021 bertambah menjadi Rp744 triliun. Lalu, anggaran PEN tahun depan turun menjadi hanya Rp321 triliun.