Dua pembangkit listrik utama Libanon ditutup karena kekurangan i. Kekurangan bahan bakar ini mengakibatkan pemadaman listrik di sebagian besar wilayah di negara itu.
Dilansir dari CNN Business, pihak berwenang sedang berusaha untuk memulihkan sebagian listrik ke berbagai wilayah di Libanon.
Pemerintah memasok stasiun produksi dengan bahan bakar cadangan yang tersedia untuk kebutuhan ekstrem.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Listrik secara bertahap akan kembali dalam beberapa jam mendatang," ujar kantor berita NNA.
NNA juga melaporkan bahwa penduduk setempat mulai memotong jalan di beberapa daerah sebagai protes atas memburuknya kondisi kehidupan mereka setelah pemadaman listrik. Pasalnya, kekurangan listrik ini telah membuat Libanon kekurangan air.
Menteri Energi dan Air Walid Fayyad semua mengungkap semua orang serius bekerja pada masalah ini untuk mengamankan tambahan listrik untuk Libanon.
Fayyad mengungkap hal tersebut terkait dengan pembiayaan yang diharapkan dari Bank Dunia.
"Saya bertemu dengan seorang pejabat dari Bank Dunia untuk Timur Tengah, dan dia menyampaikan kepada saya tekad untuk mengakhiri proses dengan menyediakan semua fasilitas yang diperlukan untuk Libanon," papar Fayyad.
Banyak orang Lebanon biasanya mengandalkan generator pribadi yang menggunakan diesel, meskipun pasokannya terbatas. Lebanon telah dilumpuhkan oleh krisis ekonomi yang semakin dalam karena pasokan bahan bakar impor telah mengering.
Mata uang Lebanon telah turun 90 persen sejak 2019.