Krisis Batu Bara China Diramal Lanjut hingga Musim Dingin

CNN Indonesia
Rabu, 13 Okt 2021 07:44 WIB
Citi Group memperkirakan krisis batu bara dan listrik di China terus berlanjut hingga musim dingin pada tahun ini.
Citi Group memperkirakan krisis batu bara dan listrik di China terus berlanjut hingga musim dingin pada tahun ini. Ilustrasi. (AP Photo/Aijaz Rahi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Citi Group memperkirakan krisis batu bara di China terus berlanjut hingga musim dingin pada tahun ini. Kalau perkiraan itu benar, mereka meramal krisis listrik di negeri itu akan terus berlanjut.

"Kami memperkirakan krisis batu bara dan pasokan listrik China akan berlanjut hingga musim dingin," ungkap Citi Group dalam laporannya seperti dikutip dari CNN Business, Rabu (13/10).

Citi memperkirakan krisis batu bara di Negeri Tirai Bambu itu akan memberi risiko inflasi stagnan dan menekan pertumbuhan ekonomi China. Kondisi ini juga akan berdampak ke perekonomian global dan berpotensi membuat harga energi semakin meningkat dalam beberapa waktu ke depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara harga batu bara termal meningkat 11 persen ke kisaran US$234 per metrik ton atau setara Rp3,32 juta per metrik ton (kurs Rp14.217 per dolar AS). Harga tersebut hampir membuat batu bara kembali mencetak rekor terbaru.

Lebih lanjut, kenaikan harga batu bara di China membuat pemerintah mengenakan harga patokan baru bagi industri dan komersial. Pemerintah setempat telah mengizinkan harga batu bara naik sekitar 10 persen sampai maksimal 20 persen dari tingkat harga dasar saat ini.

[Gambas:Video CNN]

Namun, ketentuan ini dibebaskan bagi pelaku usaha di sektor pertanian dan pengguna listrik rumah tangga. Seperti diketahui, krisis batu bara di negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping terjadi karena berbagai faktor.

Pertama, permintaan listrik meningkat signifikan sejalan dengan pemulihan ekonomi negara tersebut. Kedua, dampak dari penutupan sejumlah tambang batu bara untuk memangkas produksi dan mengurangi emisi karbon energi fosil.

Ketiga, penurunan pasokan batu bara dari Australia karena sedang bertikai. Keempat, hujan lebat terjadi di Shanxi dan Shaanxi, pusat tambang yang menyumbang hampir setengah produksi batu bara China.

(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER