Risma Temukan 75 Ribu Keluarga di Bali Belum Terima Bansos

CNN Indonesia
Selasa, 19 Okt 2021 16:55 WIB
Mensos Tri Rismaharini menyoroti 75 ribu keluarga penerima manfaat yang belum menerima bansos di Bali. Diperkirakan jumlahnya mencapai Rp450 miliar.
Mensos Tri Rismaharini menyoroti 75 ribu keluarga penerima manfaat yang belum menerima bansos di Bali. Diperkirakan jumlahnya mencapai Rp450 miliar. (Arsip foto. Humas Kemensos).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyoroti jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 75 ribu yang belum menerima bantuan sosial (bansos) di Bali. Diperkirakan dana yang masih tertahan sepanjang Juli-September mencapai Rp450 miliar.

Oleh karena itu, Risma ingin pihaknya menjemput para penerima manfaat yang belum menerima bansos. Ia turut menyarankan agar KPM yang belum menerima manfaat agar melakukan transaksi di sejumlah daerah, seperti Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan.

Risma mengingatkan kepada pemerintah daerah (Pemda) untuk segera mendistribusikan bansos agar mendorong kegiatan ekonomi. Dikhawatirkan KPM yang belum dicairkan akan terkena blokir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau masih ada ribuan KPM belum cair, ekonomi di level bawah tidak bergerak. Sementara ini sudah pertengahan Oktober. Kalau tidak segera dicairkan, akan segera kena blokir," tutur Risma dikutip dari Antara, Selasa (19/10).

Risma pun turut mencairkan secara langsung Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako di Bali. Ini dilakukan untuk mendorong pendistribusian bantuan sosial kepada masyarakat.

"Saya datang ke sini karena kartunya belum diserahkan kepada penerima, sehingga saya minta para penerima PKH dijemput," kata Risma.

Sebelumnya Risma telah mengikuti rapat dengan sejumlah pemangku kepentingan di Bali dalam rangka memadankan data bantuan sosial.

Ia turut memastikan penerima manfaat yang tiba di lokasi agar langsung menerima bantuan secara tunai.

[Gambas:Video CNN]



(fry/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER