PT Jasamarga Manado Bitung (JMB), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk menargetkan konstruksi Jalan Tol Manado-Bitung Seksi 2B Ruas Simpang Susun (SS) Danowudu-Bitung rampung pada November 2021.
Direktur Utama JMB Charles Lendra menjelaskan target dibuat berdasarkan perkembangan proyek. Data yang dimilikinya, hingga minggu ketiga Oktober 2021, progres konstruksi tol Seksi 2B Ruas SS Danowudu-Bitung sudah mencapai 90,72 persen.
Sementara itu, pembebasan lahan sudah mencapai 98,63 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk Seksi 2B SS Danowudu-Bitung ini kami optimis menyelesaikan konstruksi pada November 2021 dan kami berharap dapat segera dioperasikan pada akhir tahun ini sesuai dengan target yang ditetapkan. Untuk pembebasan lahan, kami terus berkoordinasi dengan pejabat pembuat komitmen (PPK) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mempercepat pembebasan lahan yang masih tertunda," kata Charles seperti dikutip dari Antara, Jumat (22/10).
Dia juga menambahkan untuk mengejar pekerjaan konstruksi, JMB akan terus menjaga produktivitas pekerjaan kontraktor sehingga semua pekerjaan dapat rampung sesuai target.
Fokus pekerjaan JMB untuk Seksi 2B Ruas Danowudu-Bitung saat ini yaitu melakukan identifikasi lahan yang belum rampung proses pembayarannya dan proses pengerjaan konstruksi Jembatan Ranowulu juga AA Maramis yang masih dalam tahap pengerjaan oleh kontraktor.
"Sejak Agustus 2021 lalu kami terus melakukan berbagai upaya percepatan pembebasan lahan, di antaranya rapat mediasi permasalahan lahan lokasi Jembatan A.A Maramis bersama dengan warga pemilik lahan, JMB, PT Pembangunan Perumahan (PP), Polres Bitung, BPN dan PPK pembebasan lahan. Selanjutnya, kami juga mengadakan rapat pembahasan tindak lanjut lahan yang bermasalah dengan PPK Pembebasan Lahan Manado Bitung, PT PP dan Konsultan Pengawas. Hingga yang terkini, kami juga mengadakan Musyawarah Penetapan Ganti Kerugian oleh BPN, PPK, Asdatun dan Polres Bitung," kata Charles.
Sebagai informasi, Seksi 2B Ruas SS Danowudu-Bitung dibangun sepanjang 13,5 km. Ini merupakan ruas terakhir dari jalan tol pertama di Sulawesi Utara.
Seksi ini akan melengkapi tiga ruas yang sebelumnya telah beroperasi sejak September 2020 lalu.