Efek Harga Minyak Naik ke APBN: Subsidi Bengkak
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menerangkan kenaikan harga minyak dunia saat ini akan memberi pengaruh ke APBN Indonesia. Efeknya, mulai dari meningkatkan jumlah penerimaan pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) hingga beban anggaran subsidi yang bengkak.
"Tentu meningkatkan PNBP dan perpajakan kita. Namun, pada saat yang bersamaan, biasanya juga ada peningkatan di dalam besaran subsidi yang harus kita bayarkan," ungkap Suahasil di konferensi pers APBN KiTa edisi Oktober 2021, Senin (25/10).
Suahasil menjelaskan efek peningkatan beban anggaran subsidi ini terjadi karena memang pemerintah menggunakan patokan harga bahan bakar minyak (BBM) sesuai dengan harga yang berlaku di pasar internasional.
Lihat Juga : |
Sementara, harga minyak berjangka Brent untuk pengiriman Desember meningkat 1,1 persen menjadi US$85,53 per barel pada akhir pekan lalu. Begitu juga dengan harga minyak WTI untuk pengiriman Desember naik 1,5 persen ke US$83,76 per barel.
Sedangkan harga minyak mentah Indonesia (ICP) melejit 6,48 persen dari US$67,8 menjadi US$72,2 per barel pada akhir September 2021.
Kendati begitu, ia belum merinci seberapa besar pengaruh kenaikan harga minyak tersebut ke masing-masing pos. Begitu juga dengan proyeksi kenaikan anggarannya sampai akhir tahun.
"Ini akan terus kita perhatikan sampai akhir tahun. Tapi so fat, menurut kita, masih dalam perhitungan yang bisa kita pantau," pungkasnya.