Bursa Asia Menguat, Rupiah Justru Lesu ke Rp14.160
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.160 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (26/10). Posisi ini melemah 3 poin atau 0,02 persen dari Rp14.157 per dolar AS pada Senin (25/10).
Mayoritas mata uang Asia berada di zona hijau pada pagi ini. Hanya yen Jepang yang melemah 0,11 persen dan peso Filipina minus 0,02 persen.
Won Korea Selatan menguat 0,23 persen, baht Thailand 0,1 persen, ringgit Malaysia 0,06 persen, yuan China 0,04 persen, dolar Singapura 0,03 persen, dan dolar Hong Kong 0,01 persen.
Mata uang utama negara maju bergerak variasi. Franc Swiss melemah 0,09 persen, euro Eropa minus 0,05 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,01 persen.
Sementara dolar Kanada stagnan, rubel Rusia menguat 0,19 persen dan dolar Australia naik 0,09 persen.
Kendati melemah pagi ini, Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah bisa berbalik menguat pada akhir perdagangan sore. Proyeksinya, mata uang Garuda bergerak di kisaran Rp14.120 sampai Rp14.180 per dolar AS.
Lihat Juga : |
"Nilai tukar rupiah bisa bergerak menguat pagi ini dengan sentimen positif aset berisiko," ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Sentimen positif aset berisiko itu tercermin dari pergerakan bursa saham Asia dan AS yang cenderung menguat pada pagi ini. Hal ini didorong oleh ekspektasi positif pelaku pasar terhadap laporan keuangan para perusahaan teknologi besar.
Namun, menurutnya, ada beberapa sentimen yang tetap dicermati pelaku pasar. Misalnya, inflasi AS, kenaikan harga komoditas, kasus covid-19 global, hingga prospek pemulihan ekonomi dunia.