Asosiasi Pilot Garuda (APG) keberatan dengan Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 53 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa -Bali.
Selain itu, mereka juga keberatan atas Surat Edaran (SE) Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 21 Tahun 2021 dan SE Kementerian Perhubungan Nomor 88 Tahun 2021 tentang yang mensyaratkan penumpang pesawat harus menunjukkan bukti negatif covid-19 dengan metode tes PCR.
Plt Presiden Asosiasi Pilot Garuda Donny Kusmanagri mengatakan APG mengapresiasi pencapaian pemerintah yang berhasil menekan angka penularan covid-19. Pihaknya juga sangat mendukung upaya pemerintah dalam menangani pandemi covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun penerapan aturan di atas sangat kami sayangkan mengingat pemulihan ekonomi dari sektor transportasi udara dan pariwisata dalam dua bulan terakhir sudah menunjukkan proses membaik yang cukup signifikan," ujar Donny dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/10).
Ia khawatir pengetatan syarat itu akan kembali memberatkan calon penumpang sehingga berdampak langsung kepada berkurangnya tingkat keterisian pesawat dan kunjungan wisatawan.
Donny pengetatan syarat terbang dengan pesawat seharusnya tak dilakukan. Apalagi, teknologi pesawat sudah dilengkapi dengan HEPA filter.
Teknologi itu berfungsi mencegah penularan virus di dalam pesawat. Kata dia, efektifitas pencegahan itu bisa dilihat dari hasil penelitian dari berbagai pihak menunjukkan angka penularan covid-19 di pesawat sangat kecil dibandingkan dengan moda transportasi lainnya.
Selain itu lanjutnya, protokol kesehatan ketat serta persyaratan vaksinasi yang diberlakukan baik bagi awak pesawat maupun penumpang harusnya membuat pengetatan syarat itu tak diberlakukan.
Karena itulah, ia meminta pihak terkait dapat meninjau kembali atas aturan tersebut.
"Mengingat dampak dari aturan tersebut terhadap industri penerbangan dan pariwisata, kami berharap agar Kementerian dan pihak-pihak terkait melakukan peninjauan kembali dengan tetap memperhatikan kondisi perkembangan penanganan pandemi covid-19 di lndonesia," ungkapnya.