Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.162 per dolar AS pada perdagangan pasar spot pada Rabu (27/10). Posisi ini melemah 10 poin atau 0,07 persen dari Rp14.152 per dolar AS pada Selasa (26/10).
Mayoritas mata uang Asia juga melemah dari dolar AS. Ringgit Malaysia melemah 0,06 persen, dolar Hong Kong minus 0,02 persen, peso Filipina minus 0,02 persen, dan yuan China minus 0,01 persen.
Sementara won Korea Selatan stagnan. Sedangkan baht Thailand menguat 0,12 persen, yen Jepang naik 0,07 persen, dan dolar Singapura terangkat 0,03 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya, mayoritas mata uang utama negara maju berada di zona hijau. Hanya dolar Kanada yang melemah 0,04 persen.
Dolar Australia menguat 0,29 persen, franc Swiss 0,07 persen, rubel Rusia 0,05 persen, euro Eropa 0,02 persen, dan poundsterling Inggris 0,01 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah kemungkinan akan melemah di kisaran Rp14.120 sampai Rp14.180 per dolar AS sepanjang hari ini. Hal ini terjadi karena indeks saham Asia dalam tren pelemahan.
Lihat Juga : |
"Sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat menurun pagi ini. Ini bisa memicu pelemahan nilai tukar rupiah," ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Ariston melihat tekanan bagi bursa saham Asia datang dari kekhawatiran pelaku pasar terhadap inflasi dan masalah utang beberapa perusahaan properti China. Mulai dari Evergrande, Fantasia, hingga Modern Land.