Pengusaha Semen Teriak Pasokan Batu Bara Kritis

CNN Indonesia
Senin, 01 Nov 2021 18:30 WIB
Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mengungkap pasokan batu bara untuk industri semen kritis. Kondisi ini berisiko mengerek harga jual semen ke depan.
Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mengungkap pasokan batu bara untuk industri semen kritis. Kondisi ini berisiko mengerek harga jual semen ke depan. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso mengungkapkan pasokan batu bara untuk industri semen kritis, sehingga menghambat kinerja industri tersebut. 

"Harga batu bara melonjak tajam dan disamping itu juga supply juga sangat terbatas. Sehingga produksi semen menurun," kata Widodo kepada CNNIndonesia.com, Senin (1/11).

Selain itu, harga batu bara yang mahal ditengarai menjadi penyebab merosotnya pasokan batu bara di industri semen. Imbasnya ekspor semen hingga kini terancam berhenti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu contohnya ialah Semen Indonesia Group (SIG) yang sudah memberhentikan sementara ekspor produknya karena keterbatasan pasokan batu bara. SIG dinilai hanya memiliki stok batu bara untuk 1 minggu, sementara normalnya stok batu bara tersedia untuk 1 bulan.

Widodo berharap pemerintah melalui Kementerian ESDM dapat menanggulangi krisis ini dengan mengeluarkan kebijakan strategis, misalnya, menerapkan aturan kewajiban pemenuhan batu bara untuk industri semen domestik (DMO).

"Dengan mengeluarkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dapat memenuhi kebutuhan batu bara dalam negeri, dibandingkan mengekspornya terlebih dahulu," ujarnya.

Dengan kelangkaan batu bara ini, ia memprediksi kenaikan harga batu bara. Pasalnya, komposisi bahan bakar batu bara mencapai 30 persen dari total biaya produksi.

Walau permintaan pasar terhadap semen naik 3,3 persen pada kuartal 3 2021, menurutnya, harga semen saat ini merosot 15 persen sejak kelebihan pasokan pada 2017.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan pihaknya tidak mengetahui secara detail pasokan batu bara bagi industri semen yang dinilai kritis. Sebab, ia menilai yang mengetahui hal tersebut seharusnya adalah pemerintah.

"Untuk usulan harga jual khusus batubara kami minta agar usulan ini dikaji kembali dengan mempertimbangkan potensi berkurangnya ke penerimaan negara dimana berkah dari harga komoditas yang terjadi hanya sementara tersebut, tentu tidak bisa dimaksimalkan untuk penerimaan negara," kata Hendra kepada CNNIndonesia.com secara terpisah.

Ia pun mengomentari wacana kebijakan DMO bagi industri semen yang seharusnya merupakan subsidi pemerintah untuk sektor energi.

Untuk industri semen seharusnya dapat menggunakan batu bara dengan ragam jenis yang lebih luas. Sekalipun batu bara hasil reject pembangkit listrik seperti batu bara dengan kadar ash tinggi, ash fusion rendah, sulfur tinggi, cv rendah atau tinggi sekalipun.

Menurutnya, industri semen memiliki karakter pembeli yang mencari harga murah. Pasalnya, industri ini dapat menggunakan batu bara dengan range yang luas.

Hingga kini, pihaknya masih berdiskusi dengan pemerintah untuk mencari solusi terbaik bagi permasalahan ini.

[Gambas:Video CNN]



(sfr/fry/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER