Platform pendanaan digital di Indonesia, Modalku, memperkenalkan produk Modalku Virtual Credit. Produk terbaru ini merupakan fasilitas paylater untuk mendukung kebutuhan usaha bagi para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Melalui produk ini, Modalku berkomitmen untuk memajukan perkembangan bisnis UMKM yang memiliki keterbatasan dalam mendapatkan penawaran kredit usaha oleh institusi keuangan konvensional. Fasilitas Modalku Virtual Credit dapat digunakan oleh UMKM individual maupun UMKM berbadan usaha (PT/CV), guna mengelola dan mengontrol arus kas usaha dengan akses yang mudah.
Co-Founder & COO Modalku, Iwan Kurniawan mengungkap pihaknya secara konsisten mengamati perkembangan industri pendanaan digital dan menemukan adanya kebutuhan konsumen terhadap produk finansial yang tersedia saat ini.
"Modalku Virtual Credit merupakan sebuah inovasi untuk mempermudah para pelaku UMKM dalam pemenuhan kebutuhan bisnisnya. Harapannya melalui Modalku Virtual Credit, pelaku UMKM dapat terbantu dalam meningkatkan volume penjualan, operasional, serta keuntungan bisnis," kata Iwan dalam keterangan tertulis, Kamis (4/11/2021).
Lebih lanjut, Iwan menjelaskan fasilitas paylater bisnis Modalku Virtual Credit memberikan layanan pinjaman berupa limit kredit yang dapat digunakan untuk bertransaksi secara digital di platform atau supplier online dan offline. Dengan proses persetujuan yang cepat, fasilitas ini dapat digunakan untuk menambah stok barang, mengembangkan usaha, serta kebutuhan mendesak para pelaku UMKM.
Limit kredit yang ditawarkan disesuaikan dengan skala bisnisnya. Kategori UMKM individual bisa mendapatkan limit kredit hingga Rp 100 juta, sedangkan untuk UMKM berbadan usaha, limit kredit yang ditetapkan mencapai Rp 500 juta. Fasilitas ini juga dapat diajukan UMKM tanpa perlu memiliki agunan.
![]() Foto: dok. Modalku |
Sementara itu, Head of Growth and Partnership Modalku, Arthur Adisusanto menjelaskan pihaknya melihat adanya kebutuhan dari segmen UMKM yang ditargetkan, misalnya pemilik usaha individu yang tidak memiliki akses untuk melakukan pembayaran dengan tempo yang memiliki limit besar saat melakukan transaksi di platform atau supplier online. Sedangkan bisnis yang sudah berbadan usaha, seringkali bergantung pada tempo pembayaran yang diberikan oleh supplier. Namun, supplier tidak dapat memberikan tempo lebih panjang sesuai dengan kebutuhan bisnis, sehingga menimbulkan celah di dalam kelancaran arus kas UMKM.
"Dengan adanya fasilitas paylater untuk bisnis ini, kami bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada UMKM agar mendapatkan tempo yang lebih panjang dan membantu UMKM mengontrol arus kas dengan lebih baik karena pemasukan atau piutang yang seringkali bersifat fluktuatif dari waktu ke waktu, terutama di masa-masa pandemi yang masih berkepanjangan dan tidak menentu. Kami berharap fasilitas ini dapat digunakan secara optimal oleh UMKM sehingga lebih memudahkan untuk melakukan transaksi," imbuhnya.
Menurutnya, para pelaku UMKM perlu mengatur keuangan dalam menjalankan bisnis dengan terus menjaga arus kas usaha. Senada dengan Arthur, Lead Financial Trainer QM Financial, Ligwina Hananto menyampaikan bahwa permasalahan minimnya pengetahuan terkait pengelolaan arus kas seringkali terjadi. Sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi para pelaku UMKM.
Untuk itu, ia mengatakan solusi dari kehadiran platform pendanaan digital harus diimbangi dengan edukasi diri. Mulai dari perencanaan kebutuhan keuangan, cara mengelola, dan pengawasannya.
"Memasuki era teknologi, masyarakat juga harus lebih memahami dan cermat dalam memilih platform pendanaan yang telah terdaftar di OJK. Serta pastikan fasilitas yang ditawarkan sesuai untuk pemenuhan kebutuhan bisnis. Meski ada banyak opsi untuk pengajuan pinjaman, pastikan untuk tetap bertanggung jawab terhadap pinjaman yang diajukan," pesan Ligwina.
Sebagai informasi, melalui layanan pendanaan digital Modalku, peminjam (UMKM yang berpotensi) bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa jaminan hingga Rp 2 miliar yang didanai oleh pendana platform (individu atau institusi yang mencari pendanaan) melalui pasar digital.
Selain di Indonesia, Modalku juga beroperasi di Singapura, Malaysia, dan Thailand dengan nama Funding Societies. Sampai saat ini, Grup Modalku telah berhasil mencapai penyaluran pinjaman usaha sebesar Rp 26,47 Triliun kepada lebih dari 4,8 juta transaksi pinjaman UMKM.
Yuk, daftar paylater Modalku Modalku Virtual Credit, klik di sini.
(adv/adv)