Rupiah Menguat ke Rp14.331 usai Ekonomi Tumbuh 3,51 Persen
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.331 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (5/11) sore. Posisi ini menguat 35 poin atau 0,2 persen dari Rp14.366 per dolar AS pada Kamis (4/11).
Sebaliknya, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.374 per dolar AS atau melemah dari Rp14.327 per dolar AS pada Kamis kemarin.
Rupiah menguat bersama peso Filipina 0,56 persen, rupee India 0,31 persen, dan baht Thailand 0,15 persen di Asia. Sisanya, mata uang melemah dari dolar AS.
Won Korea Selatan melemah 0,25 persen, dolar Singapura minus 0,16 persen, ringgit Malaysia minus 0,11 persen, yuan China minus 0,05 persen, yen Jepang minus 0,05 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,02 persen.
Begitu juga dengan mata uang utama negara maju, mayoritas berada di zona merah. Hanya euro Eropa yang menguat 0,02 persen dari dolar AS.
Rubel Rusia melemah 0,61 persen, poundsterling Inggris minus 0,24 persen, dolar Australia minus 0,22 persen, franc Swiss minus 0,08 persen, dan dolar Kanada minus 0,04 persen.
Lihat Juga : |
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah menguat karena terangkat sentimen rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 3,51 persen pada kuartal III 2021. Kendati tidak setinggi proyeksi pemerintah, namun pasar tetap menyambut positif realisasi ini.
"Menurut pelaku pasar ini sejatinya tetap memberi optimisme pada pemulihan ekonomi Indonesia, meski tidak setinggi asumsi awal," kata Ibrahim.
Sementara dari global, pelaku pasar masih menanti rilis data ketenagakerjaan AS. Begitu juga dengan kebijakan bank sentral negara lain setelah The Federal Reserve mengumumkan pengurangan likuiditas (tapering).