Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,51 persen secara tahunan pada kuartal III 2021. Realisasi itu berbanding terbalik dengan posisi kuartal III 2020 yang terkontraksi 3,49 persen.
Meski secara nasional sudah positif, tetapi ada beberapa provinsi yang masih minus pada kuartal II 2021.
Bali, menjadi provinsi yang mencatatkan ekonomi terendah pada kuartal III 2021, yakni minus 2,91 persen. Begitu juga dengan Papua Barat yang ekonominya terkontraksi 1,76 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, ekonomi Yogyakarta hanya tumbuh 2,3 persen, Nusa Tenggara Timur (NTT) tumbuh 2,37 persen, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) tumbuh 2,42 persen.
Berdasarkan pulau, ekonomi Bali dan Nusa Tenggara minus 0,09 persen. Pulau tersebut berkontribusi 2,75 persen terhadap ekonomi nasional.
Sementara, Maluku dan Papua mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi, yakni 9,15 persen. Kontribusinya terhadap perekonomian nasional sebesar 2,45 persen.
Kemudian, ekonomi Pulau Sulawesi tumbuh 4,58 persen dan menyumbang 6,98 persen terhadap pembentukan produk domestik bruto (PDB).
Lalu, ekonomi Pulau Kalimantan tumbuh 4,52 persen dengan kontribusi ke perekonomian nasional sebesar 8,32 persen, Pulau Sumatera tumbuh 3,78 persen dengan kontribusi ke perekonomian nasional sebesar 21,95 persen, dan Pulau Jawa tumbuh 3,03 persen dengan kontribusi 57,55 persen.
(aud/sfr)