Hasil Polling Twitter Elon Musk Dukung Saham Tesla Dilepas 10 Persen

CNN Indonesia
Senin, 08 Nov 2021 05:52 WIB
CEO Tesla Elon Musk. (AFP/FREDERIC J. BROWN)
Jakarta, CNN Indonesia --

CEO Tesla, Elon Musk, mungkin harus mengikuti pilihan mayoritas pengikut akun Twitter-nya atas jajak pendapat (polling) yang dia buat akhir pekan lalu, Sabtu (6/11).

Dalam polling itu, Musk bertanya apakah dirinya harus menjual 10 persen saham miliknya di Tesla atau tidak? Hasilnya, saat polling ditutup sebanyak 57,9 persen dari 3,5 juta lebih pengikut akun Twitter-nya menyatakan lebih baik dilepas saja.

"Saya siap menerima hasil apa pun," kata Musk, setelah pemungutan suara berakhir seperti dikutip dari Reuters, Minggu (7/11).

"Saya akan mematuhi hasil polling ini, apapun jalannya," demikian kicauan Musk di utas akun Twitter-nya.

Pernyataan polling dari Musk muncul setelah proposal di kongres AS untuk mengenakan pajak aset miliarder untuk membantu membayar agenda sosial dan perubahan iklim Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Sebagai informasi, Musk adalah salah satu orang terkaya di dunia dan pemilik beberapa perusahaan futuristik, termasuk SpaceX dan Neuralink. Dia sebelumnya mengkritik pajak miliarder di Twitter.

"Sebagai catatan, saya tak mendapatkan gaji tunai atau bonus dari manapun. Saya hanya punya saham, jadi satu-satunya cara bagi saya untuk membayar pajak secara pribadi adalah dengan menjual saham," ujar Musk lewat utasnya di Twitter.

Pajak Miliarder

Anggota Senat AS dari Demokrat telah meluncurkan proposal untuk mengenakan pajak pada saham miliarder dan aset yang dapat diperdagangkan lainnya. Proposal itu diajukan untuk membantu membiayai agenda pengeluaran sosial Presiden Joe Biden dan mengisi celah yang memungkinkan mereka untuk menunda pajak modal tanpa batas.

Musk juga diketahui salah satu yang mengkritik keras rencana proposal tersebut, hingga akhirnya membuat polling satire lewat akun Twitter.

Namun, kemudian itu disanggah Ketua Komite keuangan Senat AS, Ron Wyden pada Sabtu lalu dengan mengatakan, "Bagaimanapun orang terkaya di dunia membayar pajak sama sekali tidak harus bergantung pada hasil polling Twitter."

"Sudah waktunya untuk Pajak Penghasilan Miliarder," kata Wyden.

Selain saham di TEsla yang nilai pasarnya baru-baru ini melebihi US$1 triliun, Elon Musk juga memiliki perusahaan lain yang berharga yakni SpaceX.

Sepekan lalu, Musk mengatakan di Twitter bahwa ia akan menjual $6 miliar saham Tesla dan menyumbangkannya ke Program Pangan Dunia (WFP) PBB, asalkan organisasi itu mengungkapkan lebih banyak informasi tentang bagaimana ia menghabiskan anggarannya.

Itu sebagai balasan pada pernyataan Direktur Eksekutif WFP, David Beasley, yang mengatakan  masalah kelaparan global dapat diatasi dengan sebagian kecil harta orang terkaya dunia, seperti Elon Musk dan Jeff Bezos.

"US$6 miliar untuk membantu 42 juta orang yang benar-benar akan mati jika kita tidak menjangkau mereka. Ini tidak rumit," ujar Beasley dalam wawancara CNN Connect the World, seperti dikutip dari CNN.com, Selasa (26/10).

(reuters/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK