RI-Jepang Transaksi Rp1,5 T per Bulan Tanpa Dolar AS

CNN Indonesia
Kamis, 11 Nov 2021 17:56 WIB
Transaksi pelaku usaha Indonesia dan Jepang dengan menggunakan mata uang lokal tembus Rp1,5 triliun pada tahun ini, naik 10 kali lipat dari 2020.
Transaksi pelaku usaha Indonesia dan Jepang dengan menggunakan mata uang lokal tembus Rp1,5 triliun pada tahun ini, naik 10 kali lipat dari 2020. Ilustrasi. (Getty Images/gaffera).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Indonesia (BI) mencatat penggunaan mata uang lokal atau local currency settlement (LCS) antara pelaku usaha di Indonesia dan Jepang naik.

Pada tahun ini, nilai transaksi menggunakan mata uang lokal telah mencapai US$109,4 juta atau setara Rp1,5 triliun per bulan (kurs Rp14.282 per dolar). Nilai tersebut naik 10 kali lipat dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai US$9,8 juta per bulan.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan penggunaan mata uang lokal sebagai alat transaksi dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, khususnya di sektor ekspor, impor, dan investasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jepang tercatat sebagai mitra dagang terbesar ke-2 bagi Indonesia dari sisi ekspor dan ke-3 dari sisi negara impor. Dengan adanya kerja sama LCS antara Jepang-Indonesia, volume dan nilai perdagangan hingga investasi kedua negara diharapkan dapat terus meningkat," kata Destry dalam keterangan resmi, Kamis (11/11).

Selain Jepang, Indonesia juga bekerja sama dengan Thailand, Malaysia, Jepang, dan China untuk menggunakan mata uang lokal dalam bertransaksi. Destry menilai ketergantungan mata uang dapat dikurangi dengan terus menerapkan LCS.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menilai Bank Indonesia memiliki peran penting dalam hal surplus neraca perdagangan Indonesia pada September lalu sebesar US$4,37 miliar.

"Ini hal positif untuk bersama-bersama meningkatkan neraca perdagangan, karena sektor perdagangan terkait dengan sektor keuangan," katanya.

[Gambas:Video CNN]

Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI Donny Hutabarat menambahkan kebijakan LCS ini merupakan bagian Blueprint Pengembangan Pasar Uang (BBPU) 2025.

Secara teknis, transaksi lintas mata uang ini difasilitasi oleh mitra Bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) yang ditunjuk oleh bank sentral kedua negara. Bank tersebut nantinya akan memproses penyelesaian transaksi dalam bentuk Rupiah maupun Yen tanpa perlu dikonversi ke dolar.

Donny pun juga membuka kesempatan bagi bank di Indonesia untuk bergabung ke dalam bank ACCD untuk mendukung penerapan LCS. Bank Indonesia juga akan terus mendorong agar transaksi LCS dapat lebih efisien dengan adanya benchmark pricing.

(fry/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER