Investor Asing Lepas Surat Utang dan Saham RI hingga Rp2,79 T
Investor asing melepas kepemilikan surat utang dan saham mereka dari pasar keuangan dalam negeri hingga Rp2,79 triliun pada 8-11 November 2021. Nilai ini lebih rendah dibanding realisasi sebelumnya yang mencapai Rp12,66 triliun pada 1-4 November 2021.
"Berdasarkan data transaksi 8-11 November 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik jual netto Rp2,79 triliun," ungkap Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Jumat (12/11).
Secara rinci, investor asing melepas portofolio keuangan di instrumen Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp2,39 triliun. Sementara, pelepasan saham sekitar Rp390 miliar.
Berdasarkan realisasi pekan ini, maka total modal asing yang keluar (capital outflow) dari Indonesia mencapai Rp16,01 triliun pada 1 Januari-11 November 2021.
Capital outflow membuat tingkat premi risiko Credit Default Swaps (CDS) Indonesia lima tahun naik cukup tinggi dari 79,58 basis poin (bps) menjadi 84,27 bps. Sementara, tingkat imbal hasil (yield) SBN bertenor 10 tahun turun ke level 6,16 persen.
Sebaliknya, yield surat utang AS, US Treasury bertenor 10 tahun, justru naik ke level 1,54 persen.
Adapun, nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp14.219 per dolar AS pada akhir perdagangan sore ini. Sedangkan kurs referensi JISDOR BI menempatkan rupiah di Rp14.243 per dolar AS.