FAO: 3 Miliar Orang Tidak Mampu Beli Makanan Sehat

CNN Indonesia
Rabu, 24 Nov 2021 12:51 WIB
FAO, organisasi pangan dan pertanian dunia, mengungkap 3 miliar orang tidak mampu membeli makanan sehat.
FAO, organisasi pangan dan pertanian dunia, mengungkap 3 miliar orang tidak mampu membeli makanan sehat. (iStockphoto/bit245).
Jakarta, CNN Indonesia --

Organisasi pangan dan pertanian (FAO) mengungkap 3 miliar orang di dunia tidak mampu membeli makanan sehat. Bahkan, 1 miliar orang diperkirakan berada dalam situasi serupa apabila sepertiga pendapatan mereka berkurang.

Hal itu diungkapkan FAO dalam laporan bertajuk 'The State of Food and Agriculture 2021' dalam konferensi virtual di markas mereka di Roma, Selasa (23/11).

Karenanya, FAO mendesak pemerintah negara-negara di dunia untuk membuat sistem pertanian mereka lebih terhubung, beragam dan tahan terhadap guncangan secara tiba-tiba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, jika jaringan transportasi kritikal terganggu, maka biaya makanan akan meningkat untuk 845 juta orang di dunia.

"Jauh sebelum pandemi covid-19, negara-negara di dunia telah keluar jalur untuk mengakhiri kelaparan dan kekurangan gizi dalam segala bentuk hingga 2030 nanti," ungkap laporan FAO.

Tujuan ini, sambung FAO, menjadi lebih menantang karena pandemi menekan ekonomi seluruh negara di dunia, termasuk penerapan pembatasan yang melahirkan kesulitan besar bagi sistem pertanian dan pangan.

Sistem pertanian dan pangan, meliputi rantai produksi, penyimpanan, transportasi, distribusi, dan konsumsi. Sistem ini menghasilkan 11 miliar ton makanan setiap tahun dan menyediakan lapangan kerja langsung dan tidak langsung bagi miliaran orang di dunia.

"Sistem pangan tidak akan menjadi kekuatan yang berkontribusi untuk mengakhiri kelaparan dan kekurangan gizi, kecuali mereka ditransformasikan dengan ketahanan yang kuat," tulis laporan itu.

Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu menuturkan pendorong utama kerawanan pangan dan malnutrisi antara lain, konflik, cuaca ekstrem, termasuk tekanan ekonomi, ditambah dengan pandemi covid-19. "Pandemi menyoroti ketahanan dan kelemahan sistem pertanian pangan kita," imbuh dia.

Menurut laporan FAO, negara berpenghasilan rendah berada dalam risiko terbesar dari guncangan mendadak. Sementara, negara berpenghasilan menengah juga menghadapi ancaman serupa.

FAO, kata Qu Dongyu, menyarankan pemerintah negara-negara di dunia membuat ketahanan dalam sistem pertanian dan pangan. Termasuk juga, diversifikasi sumber, produksi, pasar, dan rantai pasokan yang akan menjadi salah satu langkah kunci dalam strategi ini.

Faktor kunci lainnya adalah meningkatkan dukungan untuk perusahaan, konsorsium, dan klaster sektor kucil dan menengah. Termasuk juga meningkatkan konektivitas jaringan pertanian pangan untuk mengatasi kemungkinan gangguan pada jalur transportasi dengan lebih baik.

[Gambas:Video CNN]



(bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER