Jokowi Bakal Larang Ekspor Bauksit 2022 dan Tembaga 2023
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah akan melarang ekspor bauksit mulai 2022. Hal ini upaya pemerintah untuk mengembangkan industri hilir di dalam negeri.
"Tahun depan setop (ekspor) bauksit," ungkap Jokowi dalam CEO Forum, Kamis (18/11).
Setelah bauksit, Jokowi akan melarang ekspor tembaga. Hal ini akan berlaku pada 2023.
Lihat Juga : |
"Tahun depan lagi tembaga karena smelter di Gresik sudah hampir selesai," imbuh Jokowi.
Ia mengatakan larangan ekspor bauksit dan tembaga dilakukan agar keduanya diolah di dalam negeri. Dengan demikian, ada nilai tambah dari produk yang dijual oleh Indonesia.
"Kami ini ada nilai tambah, ingin lapangan kerja sebanyak-banyaknya," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, larangan ini juga akan menarik investor luar negeri menanamkan dana di Indonesia atau bermitra dengan perusahaan lokal untuk mengembangkan bauksit dan tembaga.
"Pilihan hanya itu, silakan, mau investasi sendiri bisa, sama swasta, sama BUMN silakan," jelasnya.
Sebelumnya, pemerintah juga sudah melarang ekspor nikel. Hal itu dilakukan sejak Januari 2020.
Larangan ekspor nikel tercantum dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara.
Larangan itu membuat Indonesia dilaporkan oleh Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO). Namun, Jokowi mengaku siap melawan Uni Eropa.
"Jangan tarik-tarik kami ke WTO karena kami setop kirim raw material. Enggak, enggak. Dengan cara apapun akan kami lawan," ujar Jokowi.
Jokowi mendapatkan banyak pertanyaan dari berbagai negara saat mengikuti forum G20 beberapa waktu lalu terkait larangan ekspor nikel. Namun, Jokowi menjawab pertanyaan dengan tegas bahwa nikel akan tetap diolah di dalam negeri.
"Loh, kami ingin buka lapangan pekerjaan seluas-luasnya di Indonesia. Kalau saya buka raw material ke Eropa ke negara lain, yang buka lapangan pekerjaan mereka dong. Kita tidak dapat apa-apa," kata Jokowi.
(aud/agt)