Rupiah Lesu ke Rp14.257 usai Biden Perpanjang Powell Jabat Bos The Fed

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.257 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (23/11) sore. Posisi ini melemah 8 poin atau 0,06 persen dari Rp14.249 per dolar AS pada Senin (22/11).

Begitu juga dengan kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp14.272 per dolar AS atau melemah dari Rp14.255 per dolar AS pada Senin kemarin.

Rupiah melemah bersama beberapa mata uang Asia lainnya, seperti won Korea Selatan minus 0,39 persen, ringgit Malaysia minus 0,17 persen, dolar Singapura minus 0,07 persen, dolar Hong Kong minus 0,05 persen, dan rupee India minus 0,01 persen.

Sisanya berada di zona hijau, seperti yen Jepang yang menguat 0,23 persen, peso Filipina 0,09 persen. baht Thailand 0,04 persen, dan yuan China 0,01 persen.

Mata uang utama negara maju juga bergerak variasi pada hari ini. Sebagian berada di zona hijau, seperti euro Eropa yang menguat 0,21 persen, franc Swiss 0,19 persen, dan rubel Rusia 0,09 persen.

Namun, sisanya berada di zona merah, yakni dolar Kanada yang melemah 0,24 persen, dolar Australia minus 0,05 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,03 persen.

Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan rupiah hari ini terjadi karena dolar AS masih menguat sampai hari ini. Namun, penguatan kali ini didorong oleh perpanjangan masa jabatan Jerome Powell sebagai Gubernur Bank Sentral AS, The Federal Reserve.

"Presiden AS Joe Biden menominasikan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell untuk masa jabatan kedua," ujar Ibrahim.

Di sisi lain, rupiah juga terpengaruh oleh sentimen global lain yang berasal dari bank sentral Prancis yang menyatakan kenaikan kasus covid-19 di Eropa dan inflasi belakangan ini tidak akan mengubah rencana mereka untuk mengurangi pembelian aset pada Maret 2022.

[Gambas:Video CNN]