Sri Mulyani Puji Gedung Keuangan Papua Lebih Bagus dari Jakarta

CNN Indonesia
Jumat, 26 Nov 2021 14:13 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani memuji Gedung Keuangan Negara (GKN) Jayapura, Provinsi Papua, yang dinilai lebih bagus dan modern daripada GKN Pusat di DKI Jakarta. Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani memuji pembangunan Gedung Keuangan Negara (GKN) Jayapura, Provinsi Papua, yang lebih bagus dan modern dari pada GKN Pusat di DKI Jakarta.

Menurut Ani, akrab sapaannya, GKN Papua juga lebih luas dibangun di atas tanah 6.238 meter persegi kali 11.400 meter persegi dengan tinggi 10 lantai.

"Dari tadi kita masuk beberapa Dirjen mengatakan 'wah di sini sudah lebih bagus dari kantor kita di kantor pusat' katanya," beber Ani saat meresmikan GKN Jayapura pada Jumat (26/11).

Ani menyebut PNS Kemenkeu Papua boleh bangga dengan standar GKN, tapi ia mengingatkan untuk tetap menjaga kualitas dan standar yang ada.

Ia juga menyebut GKN Jayapura dilengkapi dengan tata ruang kerja zaman kini yang berkonsep co-working, sehingga tidak semua ruang dibangun tertutup dan bersekat.

Di sisi lain, ia mengingatkan untuk tetap menjaga kerahasiaan dan integritas dokumen apapun model bekerja yang diterapkan.

"Saya titip jangan bagus pas saya datang ke sini dan meresmikan, jangan. Tadi saya bahkan menengok ke toiletnya masih bagus dan kinclong. Moga-moga tahun depan saya ke sini masih kinclong," ujarnya.

Selain memuji GKN Jayapura, Ani juga mengacungi jempol realisasi pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua yang jauh di atas nasional. Pada kuartal III 2021, Papua mencatat pertumbuhan sebesar 14,54 persen, sedangkan secara nasional hanya 3,51 persen.

Ia menyebut pertumbuhan ekonomi Papua terutama ditopang oleh sektor pertambangan. Ani berharap dengan tambahan fasilitas ini dapat menunjang kinerja Kanwil Papua yang pada ujungnya berkontribusi pada ekonomi Bumi Cenderawasih.

Eks direktur pelaksana Bank Dunia itu menambahkan bahwa semua pejabat yang ditempatkan di Papua merupakan kandidat terbaik Kemenkeu. Ia menekankan tidak boleh ada konsep mereka yang ditempatkan di Papua merupakan SDM 'buangan'.

"Tidak ada lagi kalau ditempatkan di Papua dianggap sebagai dibuang, itu sama sekali salah, justru ini merupakan sebuah titik karier yang sangat menentukan dan penting," pungkasnya.



(wel/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK