Uni Eropa Luncurkan Global Gateway Saingi 'Program Jerat Utang China'
Uni Eropa meluncurkan program alternatif pendanaan pembangunan infrastruktur senilai 300 miliar euro atau US$340 miliar. Program itu diluncurkan untuk menyaingi Program Sabuk dan Jalan China, yang selama ini banyak disebut 'Program Jerat Utang.'
Dalam pernyataan resmi mereka, Uni Eropa menyebut alternatif pendanaan itu akan bersumber dalam beberapa bentuk. Sebanyak 18 miliar euro atau US$20 miliar dalam bentuk hibah dan 280 miliar euro atau US$317 miliar lainnya dalam investasi dari negara-negara anggota, bank pembangunan mereka, sektor swasta dan badan pembiayaan Uni Eropa, termasuk Bank Investasi Eropa.
Komisaris Uni Eropa untuk kemitraan internasional Jutta Urpilainen mengatakan program pendanaan yang disebut Global Gateway itu dirancang untuk membantu mendukung pemulihan global.
Sekaligus, untuk memobilisasi investasi guna pengembangan jaringan digital, energi bersih dan transportasi. Selain itu, program juga dilaksanakan untuk memperbaiki sistem layanan kesehatan, pendidikan, dan penelitian di seluruh dunia, terutama di negara berpenghasilan rendah.
Mengutip Bank Dunia, negara berpenghasilan rendah dan menengah menghadapi kesenjangan investasi infrastruktur senilai US$2,7 triliun sebelum pandemi.
"Dengan Global Gateway, kami ingin menciptakan hubungan yang kuat dan berkelanjutan, bukan ketergantungan antara Eropa dan dunia. Program ini juga dilakukan untuk membangun masa depan baru bagi kaum muda," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari CNN Business, Kamis (2/12).
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan program pendanaan yang dibuat bloknya itu menawarkan alternatif utang program infrastruktur yang lebih sehat ketimbang Belt and Road milik China yang dituduh membebani beberapa negara dengan utang besar sejak dimulai pada 2013.
"Memang sejumlah negara membutuhkan tawaran pendanaan yang lebih sehat dan berbeda. Karena itu, Uni Eropa akan melakukan investasi selama enam tahun ke depan tanpa menimbulkan beban utang berlebihan di negara-negara mitra," katanya.
Selain program itu, Uni Eropa juga sedang mempertimbangkan pembuatan fasilitas kredit baru untuk perusahaan Eropa yang menjual ke pasar di luar UE. Program diharapkan akan membantu mereka bersaing dengan bisnis yang menerima subsidi besar pesaing mereka.
Sebagai informasi, China melalui Program Belt and Road yang mereka jalankan sejak 2013 lalu telah menggelontorkan miliaran dolar kepada sejumlah mitra untuk program jalan, kereta api, dan pelabuhan.
Per Maret 2021 lalu, sudah ada 139 negara yang telah ikut serta dalam program itu. Dewan Hubungan Luar Negeri AS menyebut tingkat ekonomi 139 negara itu menyumbang 40 persen dari PDB global.
Lihat Juga : |