CEO Tesla Elon Musk meminta kepada pegawainya untuk mencari cara agar ongkos pengiriman kendaraan ke pelanggan bisa rendah dan jauh lebih murah. Ia menambahkan cara ini lebih baik dipakai agar mencapai target penjualan kendaraan listrik Tesla di akhir kuartal.
"Fokus kita pada kuartal ini harus meminimalkan biaya pengiriman daripada menghabiskan banyak biaya lembur hingga kontraktor sementara," tulisnya dikutip dari CNBC, Minggu (28/11).
Akibat hal tersebut, Elon mengungkapkan 6 bulan terakhir Tesla tidak mengirimkan kendaraan listrik melebihi target, namun mengeluarkan banyak biaya untuk meningkatkan pengiriman dalam dua minggu terakhir setiap kuartal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun ini saja, Tesla kesulitan untuk mengirimkan kendaraannya ke pelanggan khususnya di Amerika Serikat (AS). Beberapa pelanggan bahkan mengeluhkan keterlambatan pengiriman hingga berbulan-bulan.
Lihat Juga : |
Tidak hanya Tesla, Rivian Automotive juga mengalami hal serupa. Perusahaan menerima komplain dari pelanggan yang membeli kendaraan sport jenis R1S akibat keterlambatan pengiriman.
Di lain sisi, tahun 2020 Tesla berhasil mengirimkan 500 ribu pengiriman baik kendaraan listrik maupun produk energi terbarukan lainnya. Hingga kuartal 3 tahun ini, angkanya naik signifikan hingga 627 ribu pengiriman kendaraan.
Sejak awal 2021, Elon tidak menjelaskan target pengiriman kendaraan listrik secara jelas. Namun pihaknya menegaskan target pengiriman kendaraan rata-rata hingga 50 persen dalam setahun.
CEO JL Warren Capital Junheng Li menuliskan bahwa penjualan Tesla akan terus meningkat, setidaknya di China pada kuartal ini.
"Melonjaknya harga gas menguntungkan merek kendaraan energi baru dan terbarukan," katanya.
Menurut Canalys Research, sepanjang tahun lalu setidaknya terdapat 1,3 juta kendaraan listrik telah terjual di China. Konsultan tersebut bahkan memprediksikan angka tersebut akan tumbuh hingga 1,9 juta kendaraan listrik terjual hingga akhir tahun.
China diproyeksikan akan tetap menjadi pasar mobil baru terbesar di dunia seiring dengan dukungan kuat pemerintah untuk penggunaan kendaraan listrik.