Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uni mengajak masyarakat, khususnya kalangan muda, untuk berwisata ke Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ajakan itu bertepatan dengan peringatan Hari Internasional Penghapusan Perbudakan yang jatuh pada hari ini, Kamis (2/12).
"Tepat di tanggal 2 Desember 2021, kami ingin mengajak teman-teman untuk berwisata Pancasila ke Ende, dan ini akan menjadi situs wajib bagi mereka yang selalu berpekik 'merdeka'," ungkap Sandiaga dalam keterangan tertulisnya.
Ende merupakan tempat pengasingan Sukarno dan keluarganya oleh Belanda. Di kota ini, tepatnya di bawah pohon sukun bercabang lima yang tak jauh dari kediaman sementaranya, Sukarno merenungkan Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga sendiri menyempatkan mampir ke rumah sederhana yang terletak di Jalan Perwira, Kelurahan Kotaraja, Ende Utara. Rumah yang kini menjadi Situs Rumah Persinggahan Bung Karno itu menjadi saksi bisu lahirnya Pancasila.
"Dan situs yang wajib dikunjungi bagi mereka yang selalu bilang 'saya Pancasila' dan 'Saya NKRI', mereka harus berkunjung ke sini," ujarnya mengepalkan tangan.
Didampingi Bupati Ende dan Wakil Bupati Ende, Djafar H Achmad dan Erikos Emanuel Rede, Sandiaga menyaksikan langsung jejak Bung Karno yang masih tersimpan apik di rumah pengasingan.
Di antaranya kamar tidur lengkap dengan perabotan rumah yang masih asli, lukisan Pura Bali, kaki meja diukir, biola, dan lainnya.
Selain itu, terdapat tujuh naskah drama, foto Bung Karno bersama keluarga, tongkat Bung Karno, kayu kliping, dan cerita anak angkat Bung Karno.
"Kita mampir di Rumah Persinggahan Bung Karno. Konon kabarnya ini adalah rumah yang memberikan ide Pancasila kepada Bung Karno," ungkap Sandiaga.
Di kesempatan yang sama, Djafar H Achmad mengungkapkan rumah yang dihuni Bung Karno dan istrinya, Inggit Garnasih serta Ibu Kandung istrinya itu menjadi saksi bisu kelahiran Pancasila selama di pengasingan.
"Bung Karno empat tahun tinggal di sini, mulai dari tahun 1934 sampai dengan 1938. Beliau tinggal di sini bersama keluarganya, ibu Inggit dan mertuanya," paparnya.
"Jadi rumah ini memang rumah yang sangat luar biasa yang merupakan tempat lahirnya dasar negara kita Pancasila," ungkap Djafar.
Menutup kunjungannya, Sandiaga pun menitip pesan kepada Pemerintah Kabupaten Ende dan masyarakat untuk tetap melestarikan peninggalan Bung Karno.
Lewat peninggalan tersebut, dia berharap kalangan muda terinspirasi untuk bersemangat melanjutkan perjuangan Bung Karno dengan membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat.
"Belajarlah kehidupan Ende, karena Ende adalah Kota Pancasila. Mudah-mudahan ini bisa terus dilestarikan dan memberikan inspirasi bagi banyak anak-anak muda," tutupnya.
(osc)