PPKM Level 3 Saat Nataru Batal, Rupiah Bersinar ke Rp14.378

CNN Indonesia
Selasa, 07 Des 2021 16:05 WIB
Nilai tukar rupiah menguat ke level Rp14.378 per dolar AS di tengah pembatalan PPKM level 3 pada Selasa (7/12). (CNN Indonesia/Adi Maulana).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.378 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (7/12) sore. Mata uang Garuda ini menguat 64 poin atau 0,44 persen dari Rp14.442 per dolar AS pada Senin (6/12).

Begitu juga dengan kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp14.408 per dolar AS atau menguat dari Rp14.441 per dolar AS pada Senin kemarin.

Di kawasan Asia, rupiah menguat bersama baht Thailand 0,53 persen, won Korea Selatan 0,27 persen, dolar Singapura 0,18 persen, yuan China 0,13 persen, ringgit Malaysia 0,08 persen, dan peso Filipina 0,08 persen.

Namun, dolar Hong Kong stagnan. Sementara yen Jepang melemah 0,19 persen dan rupee India minus 0,05 persen.

Begitu juga dengan mata uang utama negara maju, mayoritas berada di zona hijau. Hanya euro Eropa yang melemah 0,02 persen dari dolar AS.

Dolar Australia menguat 0,65 persen, dolar Kanada 0,31 persen, franc Swiss 0,11 persen, poundsterling Inggris 0,08 persen, dan rubel Rusia 0,06 persen.

Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi melihat nilai tukar rupiah berhasil menguat pada hari ini karena kekhawatiran pasar terhadap penyebaran covid-19 varian omicron mulai mereda. Hal ini membuat dolar AS justru melemah, sehingga mata uang lain berhasil ke zona hijau.

"Kekhawatiran atas varian baru omicron perlahan mulai surut," ucap Ibrahim.

Di sisi lain, isu berganti pada prospek inflasi tinggi di sejumlah negara, salah satunya Inggris. Pelaku pasar pun mulai wait and see dengan prospek tersebut.

Sementara di dalam negeri, pemerintah membatalkan rencana pemberlakuan PPKM level 3 di seluruh daerah di Indonesia jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Kendati begitu, pemerintah tetap memperketat syarat perjalanan dari perbatasan.

"Indonesia dianggap lebih siap dalam menghadapi momen Nataru," pungkasnya.

(uli/aud)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK