Omicron Bikin Rupiah 'Menggigil' ke Rp14.419 per Dolar AS

CNN Indonesia
Jumat, 03 Des 2021 16:16 WIB
Rupiah melemah 22 poin ke Rp14.419 per dolar AS pada Jumat (3/12) sore, karena varian omicron.
Rupiah melemah ke Rp14.419 per dolar AS pada Jumat (3/12), karena varian baru covid-19 bernama omicron. (CNN Indonesia/Adi Maulana).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.419 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (3/12) sore. Mata uang Garuda melemah 22 poin atau 0,15 persen dari perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.397 per dolar AS.

Begitu juga dengan kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp14.408 per dolar AS atau melemah dari sebelumnya, yakni Rp14.378 per dolar AS.

Sementara, mata uang di Asia bergerak bervariasi. Tercatat, yen Jepang minus 0,23 persen, ringgit Malaysia menguat 0,06 persen, yuan China menguat 0,06 persen, peso Filipina menguat 0,05 persen, dolar Singapura melemah 0,12 persen, rupee India melemah 0,16 persen, dan baht Thailand menguat 0,06 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, dolar Hong Kong melemah 0,01 persen dan won Korea Selatan melemah 0,37 persen.

Sebaliknya, mayoritas mata uang di negara maju melemah terhadap dolar AS. Tercatat, dolar Australia melemah 0,49 persen, dolar Kanada melemah 0,15 persen, euro Eropa melemah 0,08 persen, franc Swiss melemah 0,08 persen, dan poundsterling Inggris melemah 0,21 persen.

Analis DC Futures Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah terjadi karena pasar khawatir dengan varian baru covid-19 bernama omicron. Pasalnya, hal ini akan mempengaruhi pemulihan ekonomi di global.

"Lebih utama kekhawatiran pada omicron yang memang seminggu ini telah menyebabkan volatilitas," ucap Lukman kepada CNNIndonesia.com.

Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Negara di benua Afrika itu mencatat kenaikan kasus 500 persen sejak omicron terdeteksi.

Selain itu, pasar juga masih memantau perkembangan potensi percepatan kebijakan tapering. Sebab, hal itu akan mendorong penguatan dolar AS.

[Gambas:Video CNN]

(aud/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER