PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengakui ada kesalahan pemasangan tiang dalam konstruksi proyek di Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat yang menyebabkan pilar (pier) roboh dan menimpa eskavator proyek.
Presiden Direktur KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan kesalahan pemasangan pilar ini ditemukan dari hasil evaluasi oleh tim peninjau kualitas dan konsultan supervisi perusahaan.
Dari hasil temuan, akhirnya pihaknya memutuskan kontraktor harus membongkar ulang (rework) untuk membangun kembali atau menggeser pilar sesuai spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan. Sayangnya, pada saat pembongkaran, pilar justru jatuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul adanya bahwa saat dilakukan pekerjaan rework pembongkaran pier, kontraktor lalai dalam melaksanakan SOP, sehingga pier menimpa ekskavator yang digunakan," ujar Dwiyana dalam keterangan resmi, Rabu (8/12).
Dwiyana mengatakan perusahaan langsung memanggil kontraktor dan memberi teguran atas kesalahan pemasangan yang berujung insiden tersebut. Pasalnya, hal ini tidak sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan tim engineering dan SSHE.
"PT KCIC tidak mentolerir adanya kesalahan konstruksi yang melebihi dari toleransi yang dipersyaratkan," ucapnya.
Lebih lanjut, Dwiyana mengatakan saat ini perusahaan sudah memerintahkan tim engineering dan SSHE untuk melakukan investigasi lebih lanjut. Hasil dari investigasi akan langsung dilaporkan ke Komisi Keamanan Jembatan, dan Terowongan Jalan (KKJTJ) dan Komite Keselamatan Konstruksi (K2K) Kementerian PUPR.
"Kami juga langsung berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait dengan proyek KCJB untuk lebih memperhatikan keselamatan kerja dan melaksanakan SOP sebaik mungkin," ungkapnya.
Kendati begitu, ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden pilar jatuh tersebut. Sebab, operator di dalam eskavator telah berhasil menyelamatkan diri lebih dulu sebelum tertimpa pilar.