Menkeu: Produksi Vaksin Harusnya Cukup Untuk 80 Persen Warga di Dunia
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan total produksi vaksin covid-19 seharusnya bisa untuk memvaksinasi 80 persen populasi di dunia. Namun, hal itu belum terealisasi lantaran distribusi vaksin tak merata.
"Jumlah total vaksin yang diproduksi di dunia sebenarnya dapat memvaksinasi 80 persen populasi di dunia ini. Namun sayangnya, tidak merata," ungkap Sri Mulyani dalam G20 Seminar: Recover Together, Recover, Stronger, Kamis (9/12).
Bendahara negara itu mengatakan 80 persen warga di negara maju sudah divaksinasi covid-19. Namun, beberapa negara berkembang masih di bawah 80 persen.
"Tetapi beberapa bagian dunia dan negara berkembang masih sangat tertinggal," imbuh Sri Mulyani.
Oleh karena itu, katanya, setiap negara harus memiliki akses vaksin covid-19. Hal itu akan memudahkan suatu negara mendapatkan distribusi vaksin dari negara produsen vaksin.
Saat ini, Sri Mulyani menyebut negara yang tergabung dalam G20 telah membentuk gugus tugas keuangan dan kesehatan bersama. Hal ini untuk membahas penanganan pandemi covid-19 bersama-sama.
Gugus tugas itu juga akan membahas soal distribusi vaksin untuk negara yang kesulitan mendapatkan akses.
"Memiliki akses vaksin terutama untuk negara-negara kurang berkembang akan menjadi sangat sulit. Kami sudah membentuk gugus tugas keuangan dan kesehatan G20," jelas Sri Mulyani.
Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Widyawati mengatakan program vaksinasi covid-19 telah menyentuh 100 juta orang untuk pemberian dosis lengkap atau dua dosis pada Kamis (9/12).
Ia menyebut Indonesia menduduki peringkat ke-5 negara dengan jumlah terbanyak vaksinasi covid-19 dosis lengkap setelah China, India, AS dan Brasil.
(aud/bir)