Pasar Makin Khawatir Tapering, Rupiah Melemah ke Rp14.370 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.370 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (10/12) sore. Mata uang Garuda ini melemah 4 poin atau 0,03 persen dari sebelumnya, yakni Rp14.367 per dolar AS.
Begitu juga dengan kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp14.378 per dolar AS atau melemah dari Rp14.351 per dolar AS pada Rabu kemarin.
Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang lain di Asia, seperti rupee India melemah 0,39 persen, dolar Singapura melemah 0,06 persen, yen Jepang melemah 0,6 persen, dolar Hong Kong melemah 0,04 persen, ringgit Malaysia melemah 0,02 persen, peso Filipina melemah 0,15 persen, dan won Korea Selatan melemah 0,61 persen.
Sementara, mata uang utama negara maju bergerak bervariasi. Tercatat, dolar Australia menguat 0,06 persen, dolar Kanada melemah 0,01 persen, dan poundsterling Inggris menguat 0,05 persen.
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah melemah karena pelaku pasar mengantisipasi potensi percepatan tapering oleh The Fed. Jika bank sentral AS melakukan tapering, dolar AS biasanya akan menguat.
"Dolar AS menguat pada Jumat karena pedagang bertaruh angka inflasi yang lebih tinggi dan pasar tenaga kerja yang ketat dapat memicu The Fed mempercepat mengurangi aset (tapering)," papar Ibrahim dalam risetnya.
Lihat Juga : |
Selain itu, varian omicron berpotensi mengganggu rantai pasok global. Hal itu akan mengganggu kegiatan ekonomi yang mulai pulih pada kuartal IV 2021.
Ibrahim memproyeksi rupiah masih berfluktuasi pada awal pekan depan. Ia memprediksi rupiah bergerak dalam rentang Rp14.350 per dolar AS hingga Rp14.410 per dolar AS pada Senin (13/12).
(aud/agt)