Harga Minyak Dunia Melorot Lagi Gara-gara Omicron

CNN Indonesia
Rabu, 15 Des 2021 07:56 WIB
Harga minyak mentah jatuh pada perdagangan Selasa (14/12), karena penyebaran varian omicron diproyeksi menekan permintaan.
Harga minyak mentah jatuh pada perdagangan Selasa (14/12), karena penyebaran varian omicron diproyeksi menekan permintaan. (AFP/Ian Timberlake).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak mentah dunia kembali merosot pada perdagangan Selasa (14/12), waktu AS. Harga minyak jatuh usai Badan Energi Internasional (IEA) memproyeksikan varian omicron covid-19 akan menghambat pemulihan permintaan global.

Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari tergelincir 69 sen atau 0,9 persen menjadi US$73,7per barel di London ICE Futures Exchange.

Sementara, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari melorot 56 sen atau 0,8 persen jadi US$70,73 per barel di New York Mercantile Exchange.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Antara, Rabu (15/12), data harga produsen AS menunjukkan kenaikan di level tertinggi 11 tahun terakhir, memperkuat ekspektasi pasar akan pengurangan stimulus yang lebih cepat oleh The Federal Reserve (The Fed) yang bertemu minggu ini.

Keadaan tersebut mendukung penguatan dolar AS dan membebani harga minyak, mengingat keduanya bergerak terbalik. Dolar AS bertahan di dekat level tertinggi satu minggu pada Selasa (14/12) terhadap sejumlah mata uang utama lainnya.

"Karena percepatan tapering Fed menjadi lebih mungkin, suku bunga AS cenderung terangkat dalam mendorong kekuatan tambahan ke dalam dolar dalam memaksa pelemahan harga minyak," kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates LLC.

Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian omicron menyebar pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menekan harga minyak.

"Lonjakan kasus baru covid-19 diperkirakan memperlambat sementara, tetapi tidak menaikkan, pemulihan permintaan minyak yang sedang berlangsung," ungkap IEA dalam laporan minyak bulanannya.

Pemerintah di berbagai belahan dunia, termasuk Inggris dan Norwegia baru-baru ini memperketat pembatasan untuk menghentikan penyebaran varian omicron.

IEA menurunkan perkiraan untuk permintaan minyak tahun ini dan berikutnya masing-masing sebesar 100 ribu barel per hari (bph), sebagian besar karena perkiraan pukulan terhadap penggunaan bahan bakar jet dari pembatasan baru perjalanan.

"Langit menjadi gelap untuk prospek kelebihan pasokan lagi," kata John Kilduff, Mitra di Again Capital LLC.

Munculnya omicron juga turut membuat Bank Pembangunan Asia memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini di negara berkembang Asia. Pemangkasan mencerminkan risiko dan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh varian tersebut, yang juga dapat menghambat permintaan minyak.

[Gambas:Video CNN]



(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER