Tiga pendiri PT DCI Indonesia Tbk (DCII) menjadi pendatang baru dalam daftar 50 orang terkaya 2021 versi Forbes 2021. Mereka adalah Otto Toto Sugiri, Marina Budiman dan Han Arming Hanafia.
Ketiganya masuk ke dalam daftar tersebut tak lepas dari kenaikan nilai saham DCI Indonesia. Sebagai catatan, pada Januari 2021 lalu, perusahaan menggelar penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO).
Harga saham DCII sempat melesat ke Rp59 ribu pada Juni 2021 dari harga awal yang hanya Rp525 per saham. Per Kamis (16/12) ini, saham DCII dibanderol Rp39.500.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut menjadikan perusahaan sebagai salah satu perusahaan paling berharga di bursa saham Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar.
DCI Indonesia sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri penyedia jasa aktivitas penyimpanan data server (hosting) dan aktivitas terkait lainnya. Layanan jasa utama yang disediakan perusahaan yaitu berupa layanan ruang pusat data (colocation).
Otto Toto Sugiri, salah satu pendiri dan presiden direktur DCI Indonesia, saat ini bertengger di urutan ke-19 dari 50 orang Indonesia paling tajir dengan total kekayaan US$2,5 miliar atau setara dengan Rp35,79 triliun (kurs Rp14,319 per dolar).
Sebelum DCI Indonesia, Otto mendirikan PT Sigma Cipta Caraka pada 1989, yang diakuisisi oleh PT Telkom Indonesia dan sekarang bernama Telkom Sigma.
Kemudian pada 1994, Otto mendirikan Indonet, penyedia layanan internet pertama di Indonesia yang go public pada Februari 2021.
Sementara, pendiri lainnya merangkap presiden komisaris DCI Indonesia, Marina Budiman berada di posisi ke-30 dengan total kekayaan US$1,5 miliar atau setara Rp21,5 triliun.
Sarjana Seni/Ekonomi dari Universitas Toronto itu pernah bekerja dengan Otto di Bank Bali pada 1985 dan bergabung dengan Sigma Cipta Caraka pada 1989. Pada 1994, ia juga merupakan pendiri Indonet.
Selanjutnya, Han Arming Hanafia yang ikut mendirikan DCI bersama Otto dan Marina berada di urutan ke-37 dengan total kekayaan US$1,19 miliar atau setara Rp17,03 triliun.