Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memperpanjang akses fleksibel ke pendanaan darurat selama 18 bulan untuk membantu negara-negara yang terkena dampak parah pandemi covid-19.
Dewan eksekutif IMF setuju untuk meningkatkan sementara batas akses kumulatif di bawah instrumen pembiayaan daruratnya hingga Juni 2023 mendatang.
Sebagai informasi, sejak April 2020, ketika dunia menghadapi gelombang pertama infeksi dan kematian akibat covid-19, IMF mempermudah akses ke bantuan tersebut. Bantuan termasuk menaikkan tingkat pendanaan yang dapat dipinjam negara anggota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, program tersebut telah diperpanjang dua kali, pada September 2020 dan lagi pada Maret 2021.
Petinggi IMF juga sepakat bahwa semua batas akses lainnya yang sebelumnya ditingkatkan sementara akan dikurangi ke tingkat pra-pandemi mulai 1 Januari 2022 sesuai jadwal.
"Keputusan ini mencerminkan pergeseran bertahap yang diharapkan dan berkelanjutan ke kualitas kredit atas dari pembiayaan darurat yang dipicu oleh kebutuhan neraca pembayaran yang mendesak terkait pandemi," tulis IMF dikutip dari AFP, Jumat (24/12).
Ia juga menekankan bahwa keputusan tersebut memastikan akses berkelanjutan untuk negara-negara anggota ke pembiayaan darurat IMF jika masalah neraca pembayaran mendesak muncul.
Bantuan tersebut termasuk fasilitas kredit cepat, program bebas bunga yang tersedia untuk negara-negara berpenghasilan rendah, dan instrumen pembiayaan cepat yang tersedia untuk semua anggota.
Di samping itu, hibah juga dapat dicairkan dengan sangat cepat guna membantu negara-negara anggota IMF menerapkan kebijakan untuk mengatasi keadaan darurat.