Konsultan Ramal Investasi Properti Asia Pasifik 2022 Tembus Rp2.844 T

CNN Indonesia
Selasa, 28 Des 2021 10:51 WIB
Konsultan real estat Jones Lang LaSalle (JLL) memperkirakan investasi properti di Asia Pasifik mencapai US$200 miliar, naik dari tahun ini US$169 miliar.
Konsultan real estat Jones Lang LaSalle (JLL) memperkirakan investasi properti di Asia Pasifik mencapai US$200 miliar, naik dari tahun ini US$169 miliar. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN).
Jakarta, CNN Indonesia --

Konsultan real estat Jones Lang LaSalle (JLL) memproyeksikan pasar properti di Asia Pasifik akan kebanjiran investasi hingga US$200 miliar atau setara Rp2.844 triliun (kurs Rp14.220 per dolar) tahun depan. Hal ini akan membuat pasar properti lebih stabil dibandingkan tahun ini.

JLL memperkirakan volume investasi tersebut setelah meninjau volume investasi properti pada tahun ini yang diperkirakan mencapai US$169 miliar.

Perusahaan konsultan asal Inggris ini mengatakan setidaknya terdapat beberapa sentimen yang mampu mendorong volume investasi di sektor properti pada 2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada 2022 beberapa hal yang akan mendorong peningkatan aktivitas investasi adalah di sektor leasing pada seluruh kelas aset, termasuk menguatnya pasar perkantoran, permintaan yang tinggi untuk fasilitas logistik modern, serta pertumbuhan berkelanjutan dari sektor alternatif seperti pusat data dan life science," tulis JLL dalam keterangan resmi, Senin (27/12).

Chief Executive Officer (CEO) JLL Asia Pasifik Anthony Couse optimistis pasar properti pada tahun depan melihat beberapa sentimen yang mendorong pertumbuhannya.

Dari sub sektor pasar perkantoran di Asia Pasifik, kedatangan pasokan baru diperkirakan hingga 6,9 juta meter persegi atau naik 13 persen dari tahun ini. Ketersediaan perkantoran didorong oleh ekspansi sektor bisnis di sektor keuangan dan teknologi.

Tak hanya perkantoran, pergudangan premium juga ditargetkan tumbuh 17 persen hingga tahun depan. Ini merupakan pertumbuhan tercepat yang pernah tercatat dengan pasokan 20,8 juta meter persegi yang siap digunakan.

Selain itu, JLL memproyeksikan investasi logistik mencapai US$60 miliar pada 2025. Investasi perhotelan juga akan meningkat 30 persen atau setara US$9 miliar pada tahun depan.

Permintaan pusat data juga diramal terus bertumbuh pada tahun depan. Pasar cloud hyperscale akan naik 400 persen dari US$37 miliar menjadi US$ 179 miliar pada 2026. Hal ini akan menciptakan permintaan terhadap real estate untuk mendukung ekspansi bisnisnya.

Terakhir, sektor life science dinilai masih ideal bagi sebagian investor di Asia Pasifik. Sektor ini akan menawarkan beragam peluang dalam hal lokasi dan kelas aset karena permintaan penghuni terus tumbuh pada 2022.

[Gambas:Video CNN]



(fry/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER