Jokowi: Jangan Sampai Kita Impor Obat Lagi

CNN Indonesia
Senin, 27 Des 2021 14:51 WIB
Jokowi menginginkan agar ke depan industri kesehatan RI bisa mandiri dan tidak lagi mengandalkan impor obat, bahan baku obat, hingga alat kesehatan (alkes).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar ke depan industri kesehatan RI bisa mandiri dan tidak lagi mengandalkan impor obat, bahan baku obat, hingga alat kesehatan (alkes). (Arsip Biro Pers Sekretariat Presiden).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar ke depan industri kesehatan RI bisa mandiri dan tidak lagi mengandalkan impor obat, bahan baku obat, hingga alat kesehatan (alkes).

Ia ingin Indonesia mampu memproduksi sendiri kebutuhan produk kesehatan lewat pembangunan KEK kesehatan di Bali. Pasalnya, saat ini sebanyak 95 persen dari kebutuhan bahan baku obat Indonesia masih dipenuhi lewat impor.

"Jangan sampai kita mengimpor lagi alkes, obat-obatan, bahan baku obat. Kita harus berhenti mengimpor barang-barang itu lagi, kita lakukan, kita produksi sendiri di negara kita," ujar Jokowi saat Ground Breaking RS Internasional Bali, Senin (27/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan sama, Menteri BUMN Erick Thohir mengakui impor obat, bahan baku obat, dan alkes Indonesia masih sangat tinggi. Dalam memecahkan masalah itu, ia menyebut sedang mensinergikan Pertamina Petrochemicals dengan PT Indofarma (Persero) Tbk untuk memproduksi bahan baku obat.

Ia menargetkan ke depannya kedua BUMN tersebut bakal mampu memproduksi 3.800 ton paracetamol per tahun. Erick juga memproyeksikan dalam 4 tahun ke depan impor bahan baku obat dapat diturunkan dari 95 persen menjadi 75 persen.

"Kalau digabungkan kita harapkan 4 tahun ke depan bisa menekan impor bahan baku obat menjadi 75 persen, yang 95 persen turun 20 persen," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

Selain itu, ia menyebut pihaknya juga sedang mengembangkan kawasan kesehatan RS berstandar internasional yang tujuannya menyediakan pelayanan kesehatan yang selama ini dicari oleh 2 juta masyarakat RI yang saat ini masih berobat ke luar negeri.

Bekerja sama dengan Mayo Clinic, ia menargetkan RS berstandar internasional di Bali tersebut rampung pada Mei 2023 mendatang.

"RS internasional fungsinya ada dua, membantu Bali mempunyai pariwisata baru, sehingga ada kesinambungan kesehatan di Bali sendiri," ujarnya.

(wel/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER