Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor pasar modal mencapai 7,5 juta per Desember 2021. Jumlahnya melonjak 92,7 persen dari posisi 2020 yang hanya 3,88 juta orang.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan terdapat tambahan investor baru sebanyak 3,6 juta orang sepanjang tahun ini.
"Kami catat 3,6 juta investor pasar modal baru jadi 7,5 juta atau naik 92,7 persen, dalam kata lain terdapat peningkatan lebih dari 8 kali lipat dari 2016," kata Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dalam konferensi pers, Kamis (30/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inarno mengklaim pertumbuhan investor yang signifikan didorong oleh kemajuan teknologi. Hal ini khususnya melalui kehadiran perusahaan financial technology (fintech).
Sementara, Inarno menjelaskan investor baru didominasi oleh kalangan milenial kelahiran 1981 hingga 1996 dan gen z kelahiran 1997 hingga 2012. Tercatat, 88 persen atau 2,7 juta di antaranya merupakan investor muda.
"Hal ini merupakan tren yang baik dan diharapkan ke depannya investor muda dan milenial ini dapat terus meningkat guna memperluas partisipasi generasi muda di pasar modal Indonesia," ujar Inarno.
Menurut Inarno, kehadiran anak muda akan membuat pasar modal semakin bergairah. Terbukti, jumlah investor yang aktif bertransaksi setiap harinya naik enam kali lipat saat ini dibandingkan 2016 lalu.
"Peningkatan ini diikuti jumlah investor yang aktif bertransaksi yaitu sebanyak 198 ribu investor. Lalu, investor ritel juga berhasil merajai transaksi bursa pada 2021 dengan porsi transaksi mencapai lebih dari 56,2 persen," kata Inarno.
Lebih lanjut Inarno memaparkan terdapat 54 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2021. Jumlah ini menjadi yang terbanyak di Asia Tenggara, mengalahkan Thailand yang sebanyak 38 perusahaan, Malaysia 29 perusahaan, Singapura delapan perusahaan, dan Filipina lima perusahaan.
Total dana terhimpun di pasar modal melalui initial public offering (IPO) tercatat Rp62,61 triliun per Desember 2021. Secara total, perusahaan yang telah melakukan go public di BEI mencapai 766 perusahaan.
Sementara, nilai kapitalisasi pasar BEI sebesar Rp8.277 triliun dan rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp13,4 triliun.
Inarno menambahkan pihaknya akan terus mendorong perusahaan mencatatkan sahamnya di BEI. Dengan demikian, investor akan memiliki lebih banyak opsi dalam menginvestasikan dananya di pasar saham.
"Dari sisi produk kami berupaya meningkatkan variasi produk sehingga investor diberikan alternatif untuk menanamkan investasinya. Kami akan tambahkan variasi produk yang bisa dipakai investor," pungkas Inarno.
(fry/aud)