REKOMENDASI SAHAM

Pilihan Saham Cuan di Awal Tahun

CNN Indonesia
Senin, 03 Jan 2022 06:55 WIB
Analis pasar merekomendasikan sejumlah saham yang diperkirakan hijau pekan ini. Berikut pilihannya.
Analis pasar merekomendasikan sejumlah saham yang diperkirakan hijau pekan ini. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 19,19 poin atau turun 0,29 persen ke 6.581 pada penutupan perdagangan Kamis (30/12) lalu. Pelaku pasar asing mencatatkan jual bersih atau net sell di seluruh pasar sebesar Rp305,89 miliar.

Sementara itu, selama empat hari hingga penutupan 2021, indeks menguat sebanyak tiga kali dan satu kali pelemahan. Namun, performa indeks turun hingga 3,37 persen.

Dikutip dari situs IDX, Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan aktivitas pasar modal sepanjang 2021 tumbuh secara positif. Hal itu tercermin dari kinerja IHSG yang telah mencapai level 6.600 pada 29 Desember 2021.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di hari yang sama, kapitalisasi pasar mencapai Rp8.277 triliun atau naik hampir 18 persen dibandingkan posisi akhir 2020 yakni Rp6.970 triliun. Pertumbuhan indeks tersebut bahkan sempat menembus rekor baru, yakni di level 6.723,39 pada 22 November 2021.

Kemudian, aktivitas perdagangan turut membukukan kenaikan yang signifikan dibandingkan akhir tahun lalu. Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) tercatat di angka Rp13,39 triliun atau naik lebih dari 45 persen dibandingkan posisi akhir tahun lalu yakni Rp9,2 triliun.

"Pertumbuhan signifikan juga tercermin pada rata-rata volume transaksi harian yang telah mencapai 20,6 miliar saham atau naik lebih dari 80 persen dibandingkan akhir tahun lalu," tulis Yulianto dalam keterangan resmi, Jumat (30/12).

CEO Arah Investasi Mandiri Hendra Martono Liem memprediksi IHSG bergerak di rentang support 6.531 dan resistance 6.631 pada awal tahun ini.

Sejumlah sentimen akan turut mewarnai indeks dalam sepekan ke depan. Salah satunya penyebaran varian baru covid-19 yakni omicron di dalam negeri yang dapat menjadi sentimen negatif.

Sementara, dari luar negeri, meski tidak terlalu signifikan, inflasi di AS juga masih akan menjadi sentimen negatif yang dapat mempengaruhi gerak IHSG. Ia mengatakan sejak Oktober indeks saham malah terus naik beriringan dengan angka inflasi yang juga meningkat.

"Bahkan, menjelang Desember 2021 akhir indeks saham sempat all time high (ATH) lagi," ungkapnya kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (1/1).

Berdasarkan hal tersebut, ia mengatakan investor tidak perlu terlalu mengkhawatirkan kondisi inflasi di AS itu.

"Kalau untuk jangka pendek ini, apalagi untuk tahun baru, misalnya ada penyebaran covid-19 lebih lagi, itu yang paling dikhawatirkan. Tapi untuk yang lainnya tidak terlalu berpengaruh," sambung dia.

Secara teknikal, Hendra pun merekomendasikan sejumlah emiten kepada pasar. Pertama, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dengan prediksi support di 980 dan resistance 1.166-1.210. Pekan lalu, HEAL ditutup menguat 4,9 persen ke posisi 1.070.

Kedua, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) yang pekan lalu ditutup menguat 1,82 persen ke posisi 840. Ia memproyeksikan saham emiten barang konsumen non-primer ini bergerak di rentang support 780 dan resistance 905-935.

Ketiga, PT Mahkota Group Tbk (MGRO) dengan prediksi support 790 dan resistance 915-935. Saham MGRO naik 2,41 persen ke posisi 850 pada pekan lalu.

Keempat, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) yang pekan lalu ditutup pada posisi 9.200 dengan kenaikan 6,36 persen. Ia memprediksi saham emiten sektor kesehatan ini bergerak pada support 8.400 dan resistance 10.025-10.425.

Kelima, PT Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) yang ia prediksi berada di rentang support 955 dengan resistance 1.240-1.310. SAMF berhasil ditutup menguat pekan lalu sebesar 4,29 persen ke posisi 1.095.

Keenam, Digital Mediatama Maxima PT (DMMX) yang ia targetkan berada di posisi support 2.540 dan resistance 2.910-3.000.

Ketujuh, PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) yang pada pekan lalu ditutup menguat 3,27 persen dan kini berada di posisi 2.210. MLIA diperkirakan akan berada di posisi support 1.970 dan resistance 2.460-2.580.

Sementara, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi pergerakan IHSG masih konsolidasi pada minggu pertama 2022. Ia memperkirakan indeks berada di rentang support 6.552 dan resistance 6.621.

Menurutnya, pada awal tahun ini pergerakan indeks saham juga akan minim sentimen dari dalam negeri.

"Dalam artian tidak terlalu banyak yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG," katanya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (2/1).

Terkait penyebaran varian baru covid-19 omicron sendiri, sambung dia, tidak akan terlalu signifikan. Pasalnya, pemerintah dinilai sudah cukup baik dalam melakukan penanganan.

"Diharapkan dengan omicron yang dapat ditekan kita bisa melihat aktivitas ekonomi kembali di Indonesia, sehingga ini bisa menjadi sentimen positif untuk bursa sendiri," kata dia.

Sedangkan untuk sentimen asing, Herditya menyebut investor atau pelaku pasar masih akan menanti dan melihat perkembangan rencana pengurangan pembelian aset atau tapering Bank Sentral AS, The Federal Reserves (The Fed) yang akan dipercepat.

Lebih lanjut, Ia juga mengatakan sejak akhir Desember lalu transaksi pelaku pasar saham cenderung mengecil. Sebab, pelaku pasar cenderung melakukan penarikan dana atau cash out untuk kebutuhan akhir tahun.

"Tidak menutup kemungkinan Januari awal ini kecenderungannya juga masih relatif sepi untuk perdagangan sendiri," ujarnya.

Oleh karena itu, terdapat beberapa saham yang direkomendasikan untuk dimiliki seperti PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) yang menguat 0,44 persen pada penutupan minggu lalu. Kini, saham emiten sektor kesehatan tersebut berada di posisi 2.260.

Kemudian, ia juga merekomendasikan saham dari PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Saham emiten properti itu pada minggu lalu berada di posisi 1.010 dan turun tipis 0,49 persen.

Herditya juga merekomendasikan saham dari emiten properti lainnya yakni PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Pada minggu lalu AKRA naik 0,49 persen dan kini berada di posisi 4.110.

Selanjutnya, ia juga merekomendasikan PT Ciputra Development Tbk (CTRA). CTRA sempat turun 0,51 persen pada penutupan minggu lalu ke posisi 970.

Terakhir, untuk emiten sektor properti, ia merekomendasikan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). ASRI tetap stabil di posisi 162 pada penutupan pekan lalu dengan kapitalisasi pasar Rp3,18 triliun.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER