OJK Beberkan Empat Prioritas di Pasar Bursa 2022

CNN Indonesia
Senin, 03 Jan 2022 15:47 WIB
OJK memiliki 4 prioritas dalam memajukan bursa pada tahun ini. Berikut rinciannya.
OJK memiliki 4 prioritas dalam memajukan bursa pada tahun ini. (CNN Indonesia/Rosyid).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso membeberkan empat kebijakan prioritas yang akan mereka lakukan di pasar bursa pada tahun ini.

Pertama, menyiapkan infrastruktur operasional bursa karbon. Ia menyebut penerapan bursa karbon dan ekonomi hijau juga akan didukung dengan taksonomi hijau yang akan segera diterbitkan.

Sebagai catatan, aturan perdagangan karbon tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Pencapaian Target Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Pembangunan Nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perdagangan karbon yang dimaksud adalah mekanisme berbasis pasar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui kegiatan jual beli unit karbon.

"Kedua, kita harus memperluas basis emiten yang di antaranya bagaimana di antaranya bisa melalui sekuritisasi aset dan pembiayaan proyek strategis," katanya pada Pembukaan Perdagangan BEI 2022, Senin (3/1).

Wimboh menyebut jumlah pembiayaan untuk periode 2020-2024 mencapai Rp6.445 triliun.

Selain itu, ia menyebut OJK juga mengakomodasi perusahaan rintisan (startup) yang ingin melantai di bursa dalam negeri.

[Gambas:Video CNN]

Aturan terkait multiple voting shares (MVS) tertuang dalam POJK Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penerapan Klasifikasi Saham Dengan Hak Suara Multipel oleh Emiten dengan Inovasi dan Tingkat Pertumbuhan Tinggi yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Berupa Saham.

Ketiga, memperluas dan mempercepat pelaku UMKM masuk ke pasar modal melalui platform Securities Crowdfunding alias urun dana. Ia mengakui hingga 2021 lalu fasilitas urun dana UMKM belum banyak dimanfaatkan, terbukti dari penghimpunan dana yang hanya Rp406,5 miliar.

Keempat, mengembangkan derivatif pasar, seperti suku bunga dan derivatif nilai tukar.

"Kami akan menyelesaikan counterparty clearing di 2022 ini," pungkas Wimboh.

(wel/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER