Di tengah harga saham dan harga batu bara yang melorot, Kwong beraksi memborong saham perusahaan miliknya sendiri, yaitu BYAN. Tujuannya untuk investasi dengan status kepemilikan langsung.
Memang, Kwong dikenal getol mengakumulasi saham. Sepanjang tahun lalu, Kwong rajin membeli saham perusahaan besutannya. Menariknya, semua transaksinya beli, tanpa jual sekalipun.
Mengutip Keterbukaan Informasi, Senin (3/1), Kwong menambah kepemilikannya hingga 145.600 saham di harga Rp26.609,80 per saham atau setara Rp3,87 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lewat transaksi tersebut, jumlah kepemilikan saham Kwong bertambah dari sebelumnya sekitar 55,19 persen menjadi 55,20 persen dari total saham perusahaan.
Diketahui saham BYAN sempat berada di zona merah. Pada Senin (3/1) sahamnya turun 500 poin atau 1,85 persen.
Harga sahamnya turun setelah aturan pemerintah yang membatasi ekspor batu bara untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri (DMO) sampai dengan akhir bulan ini.
Kendati harganya turun, saham BYAN dibandingkan tahun lalu sudah mendaki 37,31 persen.