TAIPAN

Hijrah dari Singapura, Low Tuck Kwong Tajir Melintir di Indonesia

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Minggu, 09 Jan 2022 09:16 WIB
Low Tuck Kwong, pengusaha dan pendiri Bayan Resources, menjadi orang terkaya ke-18 di Indonesia. Ia seorang kelahiran Singapura yang hijrah menjadi WNI.
Low Tuck Kwong, pengusaha dan pendiri Bayan Resources, menjadi orang terkaya ke-18 di Indonesia. Ia seorang kelahiran Singapura yang hijrah menjadi WNI. (CNNIndonesia/Astari Kusumawardhani).
Jakarta, CNN Indonesia --

Low Tuck Kwong, pengusaha dan pendiri Bayan Resources, menambah panjang daftar orang kaya dari Indonesia di Forbes Billionaires dunia. Dia menempati peringkat ke-2.524 di dunia pada tahun lalu atau urutan ke-18 di Indonesia.

Sebetulnya, Kwong bukan asli Indonesia. Ia seorang kelahiran Singapura yang hijrah ke Indonesia dan berpindah kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Ia bekerja dan menggemukkan pundi-pundinya di Indonesia lewat bisnis tambang batu bara. Saat ini, kekayaannya ditaksir tembus US$2,6 miliar setara Rp37,05 triliun (kurs Rp14.250 per dolar AS).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana kisahnya? Berikut dirangkum CNNIndonesia.com dari berbagai sumber.

Kwong lahir dan tumbuh di Singapura pada 17 April 1948 silam hingga usianya 24 tahun. Ia sempat bekerja di perusahaan konstruksi milik ayahnya, David Low Yi Ngo.

Namun, pada 1972, ia mengadu nasib ke Indonesia, dan baru lah 20 tahun kemudian hijrah menjadi WNI, yakni pada 1992.

Pada 1997, Kwong memutuskan membeli perusahaan tambang batu bara pertamanya, yakni PT Gunungbayan Pratamacoal yang kini dikenal Bayan Resources. Inilah jackpot kekayaan Kwong.

Setahun kemudian, melalui PT Dermaga Perkasapratama, ia sudah mengoperasikan terminal batu bara di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Tak cuma dari batu bara, Kwong juga kaya raya dari bisnis pelayaran lewat Singapura Manhattan Resources dan dia memiliki kepentingan di The Farrer Park Company, Samindo Resources, sampai Voksel Electric.

Bisnisnya terus berkembang biak. Kini, ia mengerahkan dukungannya pada SEAX Global, yang tengah membangun sistem kabel bawah laut untuk konektivitas internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia.



Borong Saham Sendiri

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER