Harga sejumlah bahan pokok seperti cabai dan telur mulai turun di sejumlah pasar di Jakarta. Salah satunya di Pasar Warung Buncit, Kemang Utara, Jakarta Selatan.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Rabu (5/1) pagi, harga cabai rawit merah berada di kisaran Rp80 ribu per kilogram (kg) turun.
"Cabai turun sekarang jadi Rp80 ribu, kemarin sempat jual seharga Rp100 ribu," ungkap Roni (31) pedagang cabai di Pasar Warung Buncit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk cabai merah keriting, Roni menjualnya dengan harga Rp48 ribu per kg, turun dari yang sebelumnya yang Rp60 ribu.
Untuk harga telur, harga kini Rp27 ribu. Roni, pedagang telur di pasar yang sama menyebut itu turun dari akhir tahun lalu yang sempat menyentuh Rp33 ribu.
Hal yang sama juga terjadi di Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Di pasar itu, harga cabai rawit merah sekarang sudah Rp90 ribu per kg.
"Cabai rawit merah sekarang Rp90 ribu, paling tinggi kemarin sampai Rp110 ribu per kg," ungkap Wizar (63) penjual kebutuhan pokok di Pasar Mampang Prapatan.
Sementara, cabai merah keriting dibanderol Rp40 ribu dari yang sebelumnya sempat dijual Rp60 ribu. Kemudian, untuk cabai rawit hijau, Wizar masih menjualnya dengan harga Rp60 ribu.
Ia juga mengatakan harga telur mengalami penurunan yakni menjadi Rp28 ribu per kg dari yang sebelumnya Rp34 ribu.
Meski demikian, penurunan belum terjadi untuk minyak goreng. Di Pasar Warung Buncit, harga minyak goreng curah masih Rp21 ribu per kg. Sedangkan untuk minyak goreng kemasan Rp20 ribu per liter.
Aan (60), penjual minyak goreng di Pasar Warung Buncit mengaku mendapat protes dari pembeli karena harga yang masih melambung. Namun, ia tidak bisa mengelak karena keadaannya memang demikian.
"Sampai saya tunjukkan harga pembelian yang saya bayar," ujarnya.
Hal sama juga terjadi di Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Di pasar itu minyak goreng curah, masih dibanderol Rp22 ribu per kg. Sementara minyak goreng kemasan Rp38 ribu per dua liter.
"Kalau minyaknya naik, ngaruh yang belinya juga berkurang. Protes pasti ada. Cuman ya saya jelasin keadaanya begini," kata Wizar.
Pedagang gorengan Adikusnadi (45) berharap pemerintah cepat turun tangan dalam membantu orang kecil sepertinya dalam mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.
Pasalnya, dengan harga minyak seperti sekarang ini, beban usahanya meningkat tajam.
"Berat kenaikan ini, karena saya juga buat jualan lagi, jual gorengan. Sudah tidak tertolong ini udah berapa bulan soal minyak ini," ujarnya.
Oleh karena itu, ia berharap ke depan harga minyak bisa turun sehingga tetap terjangkau oleh masyarakat. Terlebih saat kondisi perekonomian masih terganggu karena pandemi.
(mrh/agt)