500 Orang Terkaya Dunia Tumpuk Harta Rp14.350 T Sepanjang 2021

CNN Indonesia
Rabu, 05 Jan 2022 12:41 WIB
Bloomberg mencatat 500 orang terkaya dunia berhasil menumpuk kekayaan US$1 triliun sepanjang 2021 kemarin. Itu terjadi di tengah 150 juta orang jatuh miskin.
Bloomberg mencatat 500 orang terkaya dunia berhasil menumpuk kekayaan US$1 triliun sepanjang 2021 kemarin. Itu terjadi di tengah 150 juta orang jatuh miskin. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Miliarder Bloomberg mencatat secara kolektif 500 orang terkaya di dunia berhasil menumpuk harta US$1 triliun atau setara Rp14.350 triliun (asumsi kurs Rp14.350 per dolar AS) pada tahun lalu. Tumpukan harta terbanyak dilakukan oleh Elon Musk.

Pendiri sekaligus CEO Tesla itu sampai saat ini masih menjadi orang terkaya di dunia. Ia berhasil menumpuk atau menambah kekayaannya sampai dengan US$118 miliar atau Rp1.694,5 triliun (kurs Rp14.360 per dolar AS) hanya pada tahun kemarin saja. 

Tumpukan harta terjadi saat PBB memperkirakan 150 juta orang di dunia jatuh ke jurang kemiskinan pada tahun kemarin. Setelah Musk, ada nama pengusaha barang mewah Bernard Arnault.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hartanya naik US$62,7 miliar atau Rp900,3 triliun sepanjang tahun kemarin. Di belakangnya, ada nama Google Larry Page dan Sergey Brin  yang kekayaannya naik masing-masing $47 miliar dan $45 miliar.

Di posisi selanjutnya ada Mark Zuckerberg. Meskipun 2021 telah menjadi mimpi buruk bagi perusahaan raksasa teknologi rintisannya Facebook, tapi kekayaannya masih bisa naik US$25 miliar.

Menurut Bloomberg, dengan capaian itu, kekayaan bersih gabungan dari 500 orang tekaya dunia sekarang ini sudah melebihi US$8,4 triliun. Itu melebihi produk domestik bruto (PDB) negara mana pun di planet ini kecuali Amerika Serikat dan Cina.

Mengutip CNNBusiness, kenaikan kekayaan besar-besaran itu  salah satunya dipicu kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang menggelontorkan puluhan miliar dolar ke pasar keuangan setiap bulan sambil mempertahankan suku bunga mendekati nol.

Kebijakan moneter ultra-longgar yang dirancang untuk membuat uang tunai bergerak di pasar keuangan saat pandemi mengguncang ekonomi global pada 2020 itu telah memicu kenaikan saham pada 2020 dan 2021 sehingga membuat pemegangnya kebanjiran berkah.

Untuk S&P 500 saja, harganya naik hampir 27 persen pada tahun lalu. Sementara Dow Jones naik sekitar 19 persen dan Nasdaq mengakhiri tahun dengan naik 21 persen.

Selain itu, peningkatan kekayaan juga ditopang lonjakan valuasi pada aset lain seperti cryptocurrency, harga komoditas, dan properti.

[Gambas:Video CNN]



(agt/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER