BUMN Gelar Operasi Pasar Tambahan untuk Minyak Goreng

Kementerian BUMN | CNN Indonesia
Sabtu, 08 Jan 2022 20:55 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir menyaksikan operasi pasar yang dilakukan oleh PTPN di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, dengan target 1,2 juta liter minyak goreng.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar operasi pasar tambahan untuk minyak goreng, dengan target 1,2 juta liter minyak goreng. (Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar operasi pasar tambahan untuk minyak goreng.

Operasi pasar yang dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Sabtu (8/1) tersebut disaksikan secara langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Erick menyebut operasi pasar ini dilakukan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dengan target 1,2 juta liter minyak goreng.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesuai yang sudah diarahkan bapak presiden makanya Kementerian BUMN dan PTPN melakukan operasi pasar tambahan, yang di mana dari target 1,2 juta liter kita juga akan kontribusi sebagian dari itu, tapi produk mereknya berbeda nanti," ujar Erick.

Erick menambahkan bahwa anak usaha Holding Perkebunan, PT Industri Nabati Lestari (INL), saat ini tengah mengembangkan produksi turunan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO).

Erick menyampaikan kemasan sederhana INL ini baru dikembangkan saat harga minyak melambung pada tahun lalu.

"Kita pakai brand INL karena ini khusus brand ekonomis [value for money]," ungkap Erick.

Erick menyebut harga minyak INL sesuai dengan harapan pemerintah yakni Rp14 ribu per liter, yang tersedia dalam dua kemasan yakni 450 ml dan 900 ml.

Erick menyebut BUMN harus memanfaatkan momentum dengan mulai mengenalkan kemasan sederhana khusus untuk pasar tradisional dengan brand INL.

"Untuk sementara akan beredar wilayah Medan dan Sumut dulu," ucap Erick.

Erick menyebut mulai Januari 2022, BUMN telah memiliki tiga produk minyak dengan segmentasi berbeda yakni Nusakita 100 persen price index dari market leader (bimoli), Salvaco (92-95 persen price index bimoli), dan kemasan sederhana INL 88 sampai 90 persen price index market leader/bimoli).

"Kapasitas mesin pengemas baru mulai kita investasi tahun ini dan akan berkembang terus sampai 2023," kata Erick.

(aor)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER